Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui keluarga. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
Bagaimana cara mencegah dan menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika di keluarga? Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anggota keluarga terjerumus penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
- Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
- Menjadikan orang tua sebagai teladan. Orang tua yang baik, hendaknya berhenti merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai zat adiktif dan psikotropika serta membuang semua peralatan dan persediaan rokok atau minuman beralkohol.
- Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Jika ada teman yang memaksa atau membujuk menggunakan narkoba, kamu berhak menolak.
- Carilah kawan sejati yang tidak menjerumuskan.
- Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
- Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
- Tahapan penerimaan awal (initial intake)
- Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental.
- Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medic
- Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
- Tahapan stabilisasi
- Tahapan stabilisasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakyat.
- Tahapan sosialiasi dalam masyarakat
- Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, dan mengembangkan kegiatan alternatif.
MAKASIH mbak tiwi artikelnya sangat bagus sekali menambah wawasan saya dan bermanfaat
ReplyDelete