Latest Updates

MODE TEKS SISTEM OPERASI

Pada sistem Linux terdapat lebih dari beberapa jenis mode teks, yakni mode teks dari aplikasi terminal ataupun dari aplikasi init. Init merupakan aplikasi utama pada sistem Linux untuk menjalankan berbagai proses yang ada pada saat komputer pertama kali dihidupkan. Untuk bisa memahami lebih jauh tentang bagaimana komputer dihidupkan oleh Linux berikut ini diberikan tahapan-tahapan yang terjadi:
  • Fase BIOS
  • Fase Boot Loader.
  • Fase Kernel
  • Fase Inisialisasi Servis
FASE BIOSPada tahap ini komputer, dalam hal ini CPU, akan menjalankan program yang ada di BIOS terlebih dahulu. Program BIOS ini umumnya tersimpan pada ROM dari komputer. Pada tahap ini BIOS akan melakukan inisialisasi terhadap berbagai perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi. Apabila proses ini berhasil dilalui, BIOS akan mengeksekusi program boot loader.

FASE BOOT LOADERBIOS akan mencari program boot loader yang tersimpan pada hard disk, baik di MBR ataupun pada partisi lainnya yang mengandung program boot loader. Selain itu BIOS juga akan mencari program boot loader pada media lainnya seperti USB flash drive, CD ROM, ataupun media lainnya sesuai konfigurasi urutan booting di BIOS. Setelah mengeksekusi boot loader, tugas selanjutnya diserahkan kepada boot loader untuk mencari dan mengeksekusi program kernel sistem operasi.
MODE TEKS SISTEM OPERASI

FASE KERNEL
Kernel adalah program utama pada sistem operasi yang menyediakan user akses ke berbagai perangkat yang ada dan terhubung ke komputer. Pada fase ini kernel akan melakukan tugasnya berupa eksekusi program driver berbagai perangkat keras yang terhubung, dan terakhir mencari partisi root. Partisi root merupakan partisi utama pada sistem Linux.

Boot loader Linux dapat menjalankan sistem operasi dengan program kernel yang berbeda. Uname adalah program di Linux yang dapat digunakan untuk mengetahui kernel yang sedang digunakan. Format perintahnya adalah sebagai berikut.
uname –a 
Ini merupakan contoh hasil yang ditampilkan dari perintah ini.
MODE TEKS SISTEM OPERASI

Dari gambar terlihat bahwa kernel yang digunakan adalah kernel versi 3.2.51-1.

FASE INISIALISASI SERVIS
Setelah partisi root ditemukan kernel akan menjalankan program init. Melalui program init inilah berbagai servis / layanan yang ada di sistem operasi akan dijalankan hingga terakhir user akan disuguhi tampilan login baik berbasis teks ataupun GUI tergantung pemilihan mode init.

Mode init di Linux dibedakan menjadi 7 macam, yang dikenal dengan istilah run level, yakni:
  • 0, halt. Mode untuk mematikan komputer.
  • 1, single user text mode. Mode teks untuk user root. Mode ini juga dikenal sebagai mode rescue atau troubleshooting. Pada mode ini perbaikan sistem Debian termasuk mengubah password root dapat dilakukan. Selain itu, pada mode ini tidak ada servis / daemon yang aktif. Agar dapat masuk ke mode init ini, tambahkan kata “single” tanpa tanda kutip pada bagian akhir dari perintah kernel di boot loader (LILO atau GRUB).
MODE TEKS SISTEM OPERASI
  • 2-5, full multiuser mode. Dapat digunakan pada mode teks ataupun grafis (GUI).
  • 6, reboot. Init untuk melakukan restart komputer.
Program Linux yang terkait dengan init adalah:
  1. runlevel, untuk mengetahui mode init yang aktif saat ini. Jika hasil dari perintah runlevel adalah N 2, maka N adalah kode untuk menyatakan tidak ada perubahan mode init sejak komputer dihidupkan, sedangkan 2 adalah mode init yang aktif saat ini.
  2. telinit, program ini dapat digunakan untuk berpindah antar mode init.
  3. poweroff, perintah untuk mematikan komputer.
  4. halt, sama seperti poweroff. Pada komputer lama perintah ini tidak menyebabkan komputer mati, hanya sistem operasinya saja.
  5. shutdown, memiliki beberapa paramter untuk mengatur mode shutdown, seperti mematikan komputer (halt) atau restart dalam selang waktu tertentu.
  6. reboot, program untuk merestart komputer.
Kesemua program diatas hanya dapat dijalankan melalui user root. Sehingga untuk dapat menggunakannya melalui terminal harus berpindah dahulu menjadi user root.

SISTEM FILE

Secara definisi sistem file memiliki dua pengertian umum saat ini, yang pertama sistem file sebagai sistem hirarki file pada komputer. Hirarki ini mengatur struktur file-file dan direktoridirektori pada media penyimpan. Sistem Linux memiliki struktur direktori menyerupai pohon, dengan root (/) sebagai yang utama (akarnya) dilanjutkan dengan file, direktori dan subdirektori dibawahnya.

Pengertian yang kedua, sistem file dapat juga diartikan sebagai sistem penyimpanan file pada media penyimpan. Ini mengatur tentang pemformatan media penyimpan / partisi, sehingga dapat digunakan untuk menyimpan file. Bahasan lebih lanjut tentang materi ini dapat dlihat pada materi tentang Format Harddisk.

Jadi pengertian pertama lebih menekankan pada hirarki file sedangkan yang kedua pada jenisnya. Pada pertemuan kali ini pembahasan akan difokuskan pada sistem file sebagai hirarki file pada komputer.

Di Linux sistem path dinyatakan dengan menggunakan tanda / sebagai pemisah antar folder atau file. Contoh: /etc/bind/named.conf. Jadi, simbol / selain digunakan untuk menunjuk direktori tertinggi (root) juga dapat digunakan sebagai pemisah antara hirarki file di Linux.

Linux memiliki aturan sendiri dalam menentukan hirarki direktori yang ada dan telah diatur dalam Filesystem Hierarchy Standard (FHS) yang standarisasinya saat ini dikelola oleh Linux Foundation. FHS ini sekarang telah sampai versi 2.3 yang dirilis tahun 2004 lalu. Dalam dokumen FHS ini telah ditetapkan direktori-direktori yang ada di sistem UNIX dan turunannya. Berikut ini merupakan tabel direktori-direktori yang telah distandarkan untuk digunakan secara bersama-sama.
 
SISTEM FILE

SISTEM FILE

Melihat dari daftar diatas pengelompokkan dapat juga dilakukan dengan melihat fungsinya
sebagai berikut.

Pada sistem Linux semuanya adalah file. Semua perangkat I/O yang dihubungkan ke komputer dikelola oleh Linux seperti file-file lainnya, seperti yang ditunjukkan pada direktori /dev yang berisikan semua file-file tentang perangkat keras yang terhubung ke komputer. Ada juga /proc yang berisikan semua file-file dari proses yang sedang berjalan saat ini. Informasilebih lanjut mengenai hirarki sistem file ini dapat dilihat pada situs http://www.pathname.com/fhs/pub/fhs-2.3.html.

OPERASI FILEPada sistem Linux terdapat dua cara untuk melakukan operasi-operasi yang terkait dengan file ataupun folder, yakni secara GUI dan Teks (CLI).

OPERASI FILE BERBASIS GUISaat ini sudah terdapat banyak aplikasi pengelola file dan folder di Linux. Aplikasi ini dikategorikan sebagai File Manager. Contoh aplikasinya adalah Nautilus, Thunar, Dolphin dan sejenisnya. Operasi file yang dapat dilakukan user diantaranya penggandaan, pemindahan, penggantian nama, penghapusan, pembuatan file/folder baru, dan melihat informasi metaadata dari file/folder melalui window properties.

SISTEM FILE

ADMIN GUI

KOMPUTER KLIEN
Komputer klien merupakan komputer yang berperan sebagai pengakses berbagai layanan yang ada dalam jaringan. Layanan tersebut diberikan oleh komputer atau sumber daya lain yang bertindak sebagai server dalam jaringan. Jadi, secara umum klien adalah pengguna layanan, sedangkan server adalah penyedia layanan. Layanan disini bisa berupa, layanan akses internet, akses file atau lainnya.

ADMIN GUI

Agar dapat menggunakan layanan yang tersedia komputer klien harus terhubung ke jaringan. Terdapat tiga cara koneksi yang dapat dilakukan untuk terhubung ke jaringan, yakni melalui kabel (wired connection), tanpa kabel (wireless/Wi-Fi connection), dan koneksi dial-up.

Koneksi kabel yang dimaksud disini adalah ketika komputer terhubung ke jaringan menggunakan kabel ethernet. Kabel ini menghubungkan jack RJ-45 (dari kartu jaringan kabel [LAN Card]) yang ada di komputer ke perangkat switch atau router yang ada di jaringan.

Koneksi tanpa kabel adalah jenis koneksi yang memanfaatkan perangkat antena radio (dari kartu wireless lan) dalam komputer untuk terhubung ke perangkat jaringan, seperti switch atau router dengan kemampuan wireless. Saat ini fasilitas kartu jaringan wireless lebih banyak disematkan pada perangkat komputer klien yang bersifat bergerak (mobile/portable) seperti laptop, tablet ataupun smartphone dan tidak lagi mengandung LAN Card karena lebih mudah melakukan perpindahan lokasi tanpa perlu membawa kabel tambahan.

Koneksi dialup memanfaatkan perangkat modem internal (bawaan komputer) ataupun eksternal, seperti modem USB, untuk terhubung ke jaringan, khususnya internet. Koneksi jenis ini memanfaatkan jaringan telepon untuk dapat terhubung ke internet. Komputer klien untuk dapat terhubung ke jaringan harus memiliki alamat. Alamat ini dinyatakan dalam protokol IP.

Terdapat dua mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan IP pada komputer.
  1. Secara otomatis, dengan menggunakan layanan penyewaan IP dari server DHCP.
  2. Secara manual, dengan menentukan sendiri alamat IP yang sesuai dengan jaringan yang ingin dimasuki.
Selain memberikan alamat IP, konfigurasi lain yang juga perlu dilakukan adalah penentuan alamat server DNS dan server proxy apabila ingin mengakses internet. Alamat server DNS dan server proxy ini dapat diketahui dengan menghubungi administrator jaringan yang ada di lokasi masing-masing. Apabila di dalam jaringan komputer sudah terdapat layanan penyewaan IP (server DHCP) maka hal ini biasanya tidak lagi perlu dilakukan, karena setiap kali menyewa IP akan diberikan juga alamat DNS dan proxy-nya.


PENGALAMATAN KOMPUTERPengaturan alamat IP pada Gnome dapat dilakukan melalui aplikasi Network Manager pada Menu bar ataupun konfigurasi jaringan pada aplikasi Tatanan Sistem (System Settings).

ADMIN GUI

ADMIN GUI

Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Network Manager ini adalah:
  1. Mengaktifkan atau menonaktifkan koneksi jaringan. Apabila tidak sedang menggunakan jaringan ada baiknya koneksinya dinonaktifkan, agar dapat menghemat penggunaan baterai bagi perangkat komputasi yang menggunakannya.
  2. Mengelola jaringan kabel, seperti memilih jenis pengalamatan apakah menggunakan DHCP ataupun manual.
  3. Mengelola jaringan wireless.
  4. Menentukan proxy yang akan digunakan untuk terhubung ke internet.

Desktop Environment (DE) pada Linux

Hampir semua DE di UNIX/Linux adalah aplikasi yang bersifat open source, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan oleh banyak orang secara bebas. Selain di Linux ada juga DE yang dapat berjalan pada platform yang berbeda. KDE merupakan salah satu DE yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows.

Desktop environment (DE) dalam aplikasinya berfungsi sebagai sistem yang akan memproses interaksi user secara grafis dengan masukkan baik melalui keyboard ataupun mouse. Selain bertugas mengendalikan interaksi-interaksi dengan user, DE juga memiliki banyak fitur lainnya yang terbagi-bagi ke dalam komponen-komponen tersendiri.

Berikut ini merupakan daftar beberapa komponen DE yang dimiliki:
  1. Window manager, aplikasi DE yang bertugas untuk mengelola interaksi terhadap window.
  2. Display manager, aplikasi untuk mengelola resolusi layar, dan dukungan multimonitor.
  3. Taskbar, komponen untuk menampilkan daftar aplikasi yang sedang digunakan oleh user.
  4. Konfigurasi DE, untuk menampilkan semua konfigurasi yang ada pada DE.
  5. Theme manager, aplikasi untuk memodifikasi style (look and feel) pada DE.
  6. Aplikasi pendukung lainnya seperti file manager, text editor, image viewer, audio player, video player dan lainnya.
Berikut ini merupakan tampilan Gnome DE pada Debian.
Desktop environment (DE) pada Linux

Komponen-Komponen DE yang dapat diamati pada Debian dijelaskan sebagai berikut.
Menu Bar
Bagian ini digunakan untuk menampilkan menu dari sistem Gnome. Lokasinya ada di bagian
atas. Menunya terdiri dari:
  1. Aplikasi, berisi daftar aplikasi yang terinstal.
  2. Lokasi, berisi daftar media penyimpan yang dapat diakses oleh user termasuk ketika memasukkan USB Flash Disk akan ditambahkan aksesnya disini dan akses media penyimpn dalam jaringan.
  3. Kalender, menampilkan tanggal dan jam saat ini.
  4. Volume, untuk mengatur volume suara speaker.
  5. Baterai (untuk laptop), memberikan status penggunaan baterai oleh sistem.
  6. Koneksi jaringan, mengatur koneksi jaringan yang ada. Koneksi yang dapat diatur selain jaringan kabel termasuk jaringan nirkabel dan VPN.
  7. Menu user, berisikan menu sistem untuk mematikan komputer, restart, mengunci layar dan lainnya.
Ada banyak ragam aplikasi yang telah disediakan pada saat instalasi Debian seperti pengolah kata (LibreOffice Writer, GEdit), pengolah data (LibreOffice Calc, LibreOffice Base), pengolah presentasi (LibreOffice Impress), pengolah gambar (LibreOffice Draw, GIMP, Inkscape, Shotwell, Evince), browser (Iceweasel), torrent (Transmission BitTorrent Client), komunikasi (Empathy, Evolution) dan lainnya.

Task BarBagian ini berisikan daftar aplikasi yang sedang dijalankan oleh user. Posisinya berada pada bagian bawah. Selain itu pada bagian kanan dari bar ini terdapat komponen Desktop Switching yang memungkinkan user untuk memiliki lebih dari satu lingkungan desktop. Jadi tidak hanya menampilkan daftar aplikasi, namun juga daftar lingkungan desktop yang dapat diakses.

Window manager
Pengelolaan window pada aplikasi disini ditunjukkan melalui keberadaan tombol close, minimize dan maximize pada title bar. Serta menu window yang akan muncul apabila melakukan klik kanan pada title bar. Pada Gnome tombol-tombol tersebut ditempatkan pada bagian kanan dari title bar.

Perpindahan antar window (aplikasi) yang sedang dibuka dapat dilakukan dengan menahan tombol Alt kemudian menekan tombol Tab hingga aplikasi yang akan dituju ditampilkan. Atau untuk berpindah antara lingkungan Desktop yang berbeda dapat menggunakan kombinasi tombol Ctrl + Alt + panah kiri atau kanan.

Gnome memiliki banyak keyboard shortcut dan dapat diakses melalui menu Aplikasi > Perkakas Sistem (System Tools) > Preferensi > Tatanan Sistem (System Settings) > Papan Ketik (Keyboard) > Pintas (Shortcuts).

Konfigurasi DE
Ini berisikan semua konfigurasi yang mungkin dilakukan pada suatu DE. Pada Gnome fitur ini disematkan pada aplikasi Gnome Control Center. Di dalamnya terdapat sejumlah pengaturan konfigurasi untuk personalisasi, perangkat keras dan sistem. Aplikasi ini dapat diakses melalui menu Aplikasi > Perkakas Sistem > Preferensi > Tatanan Sistem.

Mode Teks
Mode teks ini merupakan fitur yang memungkinkan user dapat mengetikkan perintah-perintah operasi. Pada Gnome aplikasi ini dinamakan terminal dan dapat diakses melalui menu Aplikasi > Aksesoris > Terminal atau Root Terminal (untuk menjalankan aplikasi Terminal sebagai root).

Session ManagerIni merupakan fitur Gnome untuk melakukan logout, suspend, restart dan shutdown sistem operasi. Fitur ini dapat diakses pada menu user.
 
Aplikasi Pendukung DE
Gnome memiliki banyak aplikasi pendukung seperti:
- Pengolah kata, seperti gedit dan LibreOffice Writer.
- Pengolah file, seperti Nautilus.
- Media player, seperti Totem Media Player.
- Pengolah gambar, seperti GIMP, Inkscape.
- Pembuka PDF, seperti Evince.
- Dan lainnya.

SISTEM BERBASIS GUI

MODE SISTEM OPERASI
Ada banyak sistem operasi yang dikembangkan saat ini, demikian juga dengan klasifikasinya. Jika dilihat berdasarkan model interaksinya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem operasi mode teks (Command Line Interface; CLI) dan GUI (Graphical User Interface). Mode interaksi teks sistem operasi akan dibahas pada kegiatan belajar berikutnya. Saat ini materi akan difokuskan pada interaksi mode GUI. Ilmu yang mempelajari model interaksi berbasis gui dikenal dengan nama interaksi manusia dan komputer (human-computer interaction) atau desain interaksi (interaction design).

SISTEM BERBASIS GUI
GUI merupakan jenis antarmuka yang memungkinkan user berinteraksi dengan suatu perangkat elektronik melalui gambar-gambar (icon) dan berbagai indikator visual lainnya. Model interaksi ini merupakan pengembangan dari model interaksi berbasis teks yang telah lebih dulu ada. Sistem berbasis GUI banyak ditemukan pada perangkat bergerak (mobile/portable).

Doug Engelbart merupakan orang pertama yang mengembangkan GUI di akhir tahun 1960- an. Proyek GUI dengan nama Augmentation of Human Intellect ini dikerjakan di Augmentation Research Center di SRI International, Menlo Park, California. Aplikasi yang dihasilkan dinamakan oN-Line System (NLS). Aplikasi ini menggunakan mouse sebagai perangkat interaksinya dan sudah mendukung Window.

Sejak saat itu mulai banyak sistem GUI yang dikembangkan, termasuk juga yang akan diterapkan pada sistem operasi. Sistem operasi GUI yang berhasil dikembangkan saat itu diantaranya Apple dengan Macintosh, Microsoft dengan Windows dan UNIX dengan X Window.

SISTEM BERBASIS GUI


Sistem X Window (X11 atau X) pada UNIX pertama kali dipublikasikan pada pertengahan tahun 1980-an. Sejak saat itu ada banyak turunan UNIX termasuk Linux yang mulai menerapkan sistem GUI ini.

Di Linux sendiri sistem X Window ini diturunkan menjadi beragam sistem GUI yang dikenal dengan istilah Desktop Environment (DE). Beberapa sistem desktop environment yang ada di UNIX/Linux diantaranya K Desktop Environment (KDE), GNOME Desktop Environment, Unity Desktop Environment dan XFCE Desktop Environment.

Hampir semua DE di UNIX/Linux adalah aplikasi yang bersifat open source, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan oleh banyak orang secara bebas. Selain di Linux ada juga DE yang dapat berjalan pada platform yang berbeda. KDE merupakan salah satu DE yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows.

INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN MODE TEKS

INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN MODE TEKS
Instalasi sistem operasi jaringan mode teks ini merupakan mode instalasi yang lebih banyak menggunakan keyboard dalam pengoperasiannya. Debian dan Ubuntu Server merupakan salah satu contoh sistem operasi jaringan yang proses intalasinya menggunakan mode teks ini.

Sebagaimana telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya bahwa ada persyaratan minimal yang harus dipenuhi sebelum instalasi. Pastikan semua persyaratan yang diperlukan oleh sistem ini telah terpenuhi. Berikut ini merupakan poin-poin kegiatan dalam instalasi Debian dalam mode teks.
  1. Konfigurasi BIOS untuk dapat melakukan boot melalui CD/DVD
  2. Pemilihan mode instalasi teks atau grafis (GUI)
  3. Pemilihan bahasa, lokasi saat ini dan jenis keyboard
  4. Pengaturan jaringan dan nama host (komputer)
  5. Penentuan password untuk user root
  6. Pembuatan user baru
  7. Penentuan pewaktuan sesuai lokasi saat ini
  8. Penentuan skema partisi yang akan digunakan
  9. Pengelolaan sumber paket aplikasi (CD atau mirror)
  10. Pemilihan aplikasi yang akan diinstall
  11. Instalasi boot loader

Distro Linux

Distro Linux
Sistem operasi Linux merupakan sistem operasi yang memiliki sangat banyak varian. Varian ini dikenal dengan istilah distro. Bagi pemula terkadang kesulitan untuk menentukan distro Linux yang mau digunakan. Berikut ini adalah dua situs yang dapat dijadikan referensi pemilihan distro Linux-nya.

  1. http://distrowatch.com/, pada situs ini akan ditampilkan data statistik setiap distro linux yang ada diurutkan mulai dari yang terbanyak. Sampai saat tulisan ini dibuat tiga distro teratas pada minggu ini adalah Linux Mint, Ubuntu dan Debian. Selain itu ada halaman http://w3techs.com/technologies/details/os-linux/all/all yang juga menampilkan statistik penggunaan Linux.
  2. http://www.zegeniestudios.net/ldc/, pengunjung pada situs ini, yang ingin menentukan distro yang cocok untuknya, akan dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebutuhan Linux yang diharapkan. Sampai saat buku ini dibuat bahasa yang didukung masih sedikit dengan bahasa utamanya adalah bahasa Inggris. Terdapat sekitar 16 pertanyaan yang akan diberikan. Hasil akhirnya adalah rekomendasi beberapa distro Linux yang mungkin sesuai.
Setiap distro ada yang merupakan turundan dari distro lainnya, seperti Ubuntu yang merupakan turunan dari Debian dan Mint yang merupakan turunan dari Ubuntu/Debian. Walaupun berbeda setiap distro tetap menjalankan sistem Linux yang sama. Terkait dengan metode instalasi secara umum terdapat beberapa persamaan seperti adanya pembuatan partisi, user, keyboard, dan pewaktuan. Sebagai gambaran berikut ini merupakan poin-poin instalasi sistem operasi Debian.
  1. Konfigurasi BIOS untuk dapat melakukan boot melalui CD/DVD.
  2. Pemilihan mode instalasi teks atau grafis (GUI)
  3. Pemilihan bahasa, lokasi saat ini dan jenis keyboard
  4. Pengaturan jaringan dan nama host (komputer)
  5. Penentuan password untuk user root
  6. Pembuatan user baru
  7. Penentuan pewaktuan sesuai lokasi saat ini
  8. Penentuan skema partisi yang akan digunakan
  9. Pengelolaan sumber paket aplikasi (CD atau mirror)
  10. Pemilihan aplikasi yang akan diinstall
  11. Instalasi boot loader

Partisi dalam Sistem Operasi LINUX

Partisi dalam Sistem Operasi LINUX
Ada banyak partisi yang bisa dibuat untuk sistem operasi Linux. Berikut ini merupakan partisi-partisi yang umum digunakan.
  1. /, adalah partisi utama (root) pada sistem operasi Linux. Peranannya mirip seperti drive C: pada Windows XP. Pada setiap instalasi Linux ini merupakan partisi selalu harus dibuat. Sistem file yang biasa digunakan untuk memformat partisi ini adalah ext4. Minimal besarnya partisi ini adalah 5 GB. Disarankan minimal 8 GB agar lebih leluasa menginstall program lainnya.
  2. /home, adalah partisi untuk user. Partisi ini dapat berisi data user. Data disini dapat berupa dokumen, gambar, audio, video dan konfigurasi aplikasi user. Ini serupa dengan folder Documents and settings atau Users pada Windows. Partisi ini dapat dijadikan satu dengan partisi root (/) atau pada partisi sendiri. Sistem file pada partisi juga biasanya menggunakan ext4. Besarnya partisini ini dapat ditentukan berdasarkan banyaknya data yang kemungkinan akan dihasilkan.
  3. /boot, merupakan partisi yang berisikan aplikasi booting (menjalankan) sistem operasi. Partisi ini dapat tidak dibuat. Kalau dibuat akan berguna nantinya pada saat instalasi multi-boot sistem operasi. Sistem filenya juga secara umum dapat menggunakan ext4.
  4. swap, adalah partisi RAM pada sistem Linux. Partisi ini dapat digunakan sebagai RAM tambahan (memori virtual). Ini berguna pada saat sistem kehabisan RAM (fisik). Semakin banyak jumlah aplikasi yang dijalankan semakin besar jumlah RAM yang digunakan. Pada saat sistem kehabisan RAM, Linux dapat menggunakan partisi swap ini sebagai RAM tambahan. Dalam Linux ada istilah swapping yang digunakan untuk menunjukkan proses pemindahan page dari memori RAM ke swap. Page adalah blokblok pada memori. Ukuran dari partisi ini minimal sama dengan besarnya RAM yang ada. Namun disarankan agar besarnya swap dua kali RAM.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Instalasi SO

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Instalasi SO
Sebelum melakukan instalasi sistem operasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
  1. Struktur partisi yang akan digunakan. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengamankan data  yang ada di komputer adalah dengan membuat partisi yang berbeda untuk sistem dan data. Dengan adanya pemisahan ini akan memungkinkan nantinya sistem tersebut di-upgrade tanpa mempengaruhi datanya. Pembagian ini juga dapat membantu dalam proses backup dan restore.
  2. Penentuan jenis sistem file. Sistem file merupakan sistem manajemen file yang diterapkan sistem operasi untuk mengelola file-file yang tersimpan di harddisk. Ada banyak sistem file yang telah dikembangkan saat ini. Beberapa yang sering digunakan adalah FAT16/32, NTFS, HPFS, ext2, ext3, ext4. Setiap sistem operasi dapat memiliki lebih dari satu sistem file.
Seperti Linux Ubuntu yang dapat mengelola hampir semua sistem file yang ada saat ini. Setiap sistem file yang dipilih memiliki kekurangan dan kelebihannya masingmasing. Saat ini telah banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah partisi dan sistem file pada harddisk. Perubahan partisi yang dilakukan setelah instalasi dapat memungkinkan terjadinya kehilangan data. Oleh karena itu, diperlukan adanya perencanaan yang baik terkait penentuan struktur dan sistem file yang akan digunakan.

INSTALASI dan METODE INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN

INSTALASI dan METODE INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN
INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN
Instalasi merupakan hal yang paling awal dilakukan sebelum membangun server. Instalasi ini mencakup dua hal, instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagai server yang akan melayani komunikasi antar jaringan, maka sebuah server minimal harus memiliki 2 kartu jaringan. Satu untuk jaringan internal dan lainnya untuk jaringan eksternal. Persyaratan lainnya dalam instalasi server mengikuti syarat umum instalasi Sistem Operasi, seperti:
  1. Jumlah RAM yang diperlukan
  2. Besar ruang harddisk yang akan digunakan
  3. Tipe dan kecepatan prosesor
  4. Resolusi video / layar (diperlukan untuk sistem operasi GUI)
Informasi ini biasanya telah disediakan oleh perusahaan penyedia sistem operasi yang bersangkutan. Misal, untuk Sistem Operasi Debian Wheezy dengan Desktop memerlukan syarat perangkat komputer seperti berikut ini.
  1. Prosesor minimal Pentium IV 1 GHz
  2. RAM minimal 128 MB (Disarankan 512 MB)
  3. Harddisk minimal 5 GB
METODE INSTALASI SISTEM OPERASI
Sistem operasi diinstall ke dalam bagian tertentu dari harddisk. Lokasi tertentu ini biasa dikenal dengan istilah partisi disk. Terdapat sejumlah metode yang dapat digunakan untuk menginstall sistem operasi. Penentuan metode ini dapat didasarkan pada kondisi hardware, persyaratan sistem operasinya sendiri dan kebutuhan user. Berikut ini merupakan empat pilihan jenis instalasi sistem operasi:

1. Instalasi BaruOpsi ini dapat digunakan apabila jaringan yang akan dibangun adalah jaringan baru, ataupun adanya penambahan perangkat server baru yang tidak mendukung sistem operasi jaringan yang ada saat ini. Jika memilih opsi ini maka semua data pada partisi terpilih akan dihapus. Apabila ada aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya pada sistem operasi lama, maka nanti perlu diinstal kembali.
 
2. Upgrade
Opsi ini banyak digunakan pada sistem-sistem jaringan yang sudah berjalan. Opsi ini dilakukan biasanya karena adanya perbaikan fitur yang ada pada sistem operasi yang digunakan, termasuk juga karena fitur baru yang memang diperlukan. Dengan memilih opsi ini aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya kemungkinan akan tetap dapat digunakan setelah upgrade. Opsi upgrade ini hanya akan mengganti file-file sistem operasi sebelumnya dengan yang baru.

3. Multi-boot
Apabila disyaratkan untuk ada lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer, maka opsi ini dapat dipilih untuk memungkinkan penggunaan lebih dari satu sistem operasi. Nantinya, setiap sistem operasi akan ditempatkan pada partisinya masingmasing. Oleh karena itu, perlu ada persiapan partisi sebelum melakukan instalasi multi-boot ini.

4. VirtualisasiVirtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi dilakukan diatas sistem operasi yang ada saat ini. Tidak dalam partisi tertentu namun dalam suatu file tertentu. File ini merupakan perwakilan dari suatu sistem komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu, instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. Beberapa aplikasi yang memungkinkan untuk membuat sistem virtual ini adalah VirtualBox, VMWare, dan Virtual PC.

ANALISA KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS SERVER

ANALISA KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS SERVER
ANALISA KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS SERVER
Analisa ini merupakan kelanjutan dari analisa kebutuhan perangkat lunak dari server. Dari aplikasi-aplikasi yang berhasil diindentifikasi pada tahap analisa kebutuhan perangkat lunak sebelumnya akan dapat diketahui seberapa besar spesifikasi komputer server yang akan digunakan. Ini mulai dari jumlah memori (RAM), media penyimpan (harddisk), kecepatan prosesor dan spesifikasi lainnya sesuai aplikasi server yang akan dijalankan.

Tahapan dalam menentukan kebutuhan perangkat keras ini tidak jauh berbeda dengan pada saat menentukan aplikasi server sebelumnya, yakni mulai dari identifikasi kebutuhan perangkat keras dari setiap aplikasi yang akan digunakan, dilanjutkan dengan membuat dokumentasi dan melakukan review (pengujian).

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT KERASPada langkah ini setiap aplikasi server dianalisa seberapa besar kebutuhan minimal untuk dapat diinstal pada komputer server. Informasi ini biasanya diberikan oleh situs pengembang dari aplikasi yang bersangkutan. Semuanya didata kemudian diolah sedemikian rupa sehingga spesifikasi yang ditentukan mampu mencakup semua kebutuhan minimal yang ada.

ANALISA KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SERVER

ANALISA KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SERVER
ANALISA KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SERVER
Kebutuhan dalam kaitannya dengan pengembangan komputer server merupakan sebuah kondisi atau kemampuan yang diharapkan ada pada komputer server dan diinginkan oleh user. Komputer server dalam hal ini merupakan perangkat yang didalamnya terinstal sistem operasi jaringan, yang sengaja dibangun untuk melayani berbagai komunikasi data dari user (klien). Komputer klien umumnya adalah komputer dengan sistem operasi klien baik desktop ataupun mobile.

Analisa perlu dilakukan untuk mengetahui server seperti apa yang akan dibangun. Penentuan kebutuhan akan sistem operasi jaringan dapat diketahui dengan memahami user yang akan menggunakan sistem tersebut. Sistem yang dipilih diharapkan merupakan sistem yang mampu menjalankan semua kebutuhan aplikasi yang diinginkan oleh user, termasuk didalamnya perangkat keras yang mendukung untuk menjalankan hal tersebut. Kecocokan perangkat keras dan perangkat lunak yang ada dalam sistem komputer ini biasa dikenal dengan istilah kompatibilitas.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN APLIKASI
Sistem operasi yang dipilih nantinya haruslah sistem operasi yang kompatibel dengan berbagai aplikasi yang ada didalamnya. Ini dapat dilakukan melalui identifikasi berbagai kebutuhan aplikasi dari user. Jika akan digunakan dalam jaringan, identifikasi juga kompatibilitasnya dengan sistem operasi lainnya. Kompatibilitas ini dapat diketahui melalui tipe jaringan yang digunakan. Jaringan Linux mampu menghubungkan berbagai distro linux termasuk juga dari berbagai versi dari sistem operasi Windows dan Mac Os.

Berikut merupakan panduan yang dapat digunakan untuk menentukan sistem operasi terbaik untuk perangkat server sesuai kebutuhan user.
  1. Apakah ada kebutuhan pengolahan data dengan aplikasi khusus? Bila ada maka penentuan sistem operasi dapat dilihat berdasarkan aplikasi khusus tersebut.
  2. Apakah aplikasi-aplikasi tersebut mendukung lingkungan multi-user atau user tunggal? Ini dapat menentukan apakah akan diinstall di komputer server atau client. Selain itu ini dapat digunakan untuk menentukan bagian mana dari pengolahan data nanti yang bisa disimpan di server.
  3. Apakah ada data (file) yang dibagi dalam jaringan? Jika ada, maka sebaiknya menggunakan sistem operasi jaringan yang mampu menjaga kompatibilitas format datanya.
Sebagai contoh, apabila dalam jaringan ada kegiatan berbagi dokumen teks seperti file berekstensi .doc, maka server dapat menyediakan aplikasi seperti LibreOffice atau WPS Office untuk dapat digunakan oleh user untuk membuka file tersebut termasuk juga menyediakan layanannya seperti server FTP.

DOKUMENTASI SPESIFIKASI KEBUTUHANHasil dari semua analisa kebutuhan selanjutnya dibuatkan dokumentasi yaitu dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak server. Dokumen ini hendaknya dibuat sejelas mungkin agar pada saat implementasi semua kebutuhan user dapat terpenuhi.

REVIEW (UJI) KEBUTUHANLangkah ini diperlukan untuk mendapatkan sinkronisasi akhir sebelum spesifikasi kebutuhan perangkat lunak benar-benar diterapkan pada server.

SISTEM OPERASI JARINGAN

Sistem operasi jaringan memiliki kakrakteristik sebagai berikut:
  1. Mendukung penggunaan oleh lebih dari satu user
  2. Menjalankan aplikasi yang mampu digunakan oleh lebih dari satu user
  3. Stabil (robust), dimana kecil kemungkinan untuk terdapat error pada program. Robustness adalah istilah untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer menangani masalah yang terjadi selama digunakan oleh user.
  4. Memiliki tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari sistem operasi desktop.
Berikut ini adalah sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini.
  1. UNIX/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan sebagai server saat ini, contoh sistem operasi jaringan dengan linux diantaranya adalah Red Hat, Caldera, SuSE, Debian, Fedora, Ubuntu dan Slackware.
  2. Novell Netware, di tahun 1980-an, ini merupakan sistem operasi pertama yang memenuhi semua persyaratan untuk membangun sebuah jaringan komputer lokal.
  3. Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, Microsoft juga mengeluarkan Windows Server sebagai sistem operasi jaringannya, mulai dari versi awalnya adalah Windows Server 2000, hingga yang terakhir Windows Server 2012.
Sistem Operasi Close Source (Proprietari) Sistem operasi proprietari merupakan sistem operasi yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, perkumpulan ataupun perusahaan. Sistem operasi yang tergolong proprietari ini adalah Windows dan Mac Os.

Sistem Operasi Open Source (Terbuka) Sistem Operasi Terbuka merupakan sistem operasi yang kode programnya dibuka untuk umum sehingga dapat dikembangkan oleh yang lainnya. Sistem operasi yang termasuk terbuka adalah UNIX, Linux dan turunannya. Linux sendiri memiliki banyak varian, seperti Debian, Slackware, Redhat dan SuSE. Varian ini lebih dikenal dengan nama distro.

Di awal pengembangan sistem operasi hanya ada beberapa saja. Namun, saat ini telah ada sangat banyak yang beredar. Berikut ini ditampilkan grafik perkembangan sistem operasi UNIX beserta turunannya dari tahun ke tahun.

SISTEM OPERASI JARINGAN - sejarah perkembangan so unix dan turunannya




Dari sejarah ini dapat diketahui bahwa dua sistem operasi populer saat ini, yakni Linux dan Mac Os merupakan turunan dari sistem operasi UNIX. Sampai saat ini sistem operasi UNIX tetap terus berkembang menelurkan generasi-generasi baru berikutnya.
 

SISTEM OPERASI DESKTOP

SISTEM OPERASI DESKTOP
Sistem operasi desktop memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Mendukung penggunaan oleh satu orang user
  2. Berbagi file dan folder dalam jaringan kecil dengan keamanan minimal
Saat ini di pasar, sistem operasi desktop yang paling banyak digunakan terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yakni Microsoft Windows, Apple Mac Os, dan UNIX/Linux.
 
Microsoft WindowsMerupakan sistem operasi desktop proprietari yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan pendirinya Bill Gates. Versi pertama sistem operasi ini adalah Windows 1.01 dirilis pada tahun 1985. Windows 8.1 adalah produk terbaru dari sistem operasi besutan Microsoft ini, yang dirilis oktober tahun 2013.

Apple Mac Os
Apple Mac Os sama dengan Microsoft Windows merupakan sistem operasi proprietari yang dikembangkan oleh Apple. Sistem ini didesin sebagai sistem operasi yang ramah terhadap pengguna (user-friendly). Versi terkini dari sistem ini merupakan pengembangan dari sistem operasi UNIX.

UNIX/LinuxUNIX, diperkenalkan akhir tahun 1960-an, merupakan salah satu sistem operasi tertua. Kode program dari sistem operasi ini dibuka sehingga dapat diadopsi oleh berbagai perusahaan. Dari UNIX inilah sekarang banyak lahir sistem operasi baru yang merupakan turunannya. Linux juga merupakan sistem operasi turunan UNIX yang sama-sama membuka kode programnya untuk umum. Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds dan versi 0.0.1 dirilis pada tahun 1991. Debian merupakan salah satu distribusi Linux yang dikembangkan oleh perusahaan komunitas Debian. Debian 7 Wheezy, merupakan versi teranyar dari sistem operasi Linux ini. Selain debian masih banyak lagi distro Linux lainnya seperti Fedora, Ubuntu, OpenSuSE, dan Slackware. Android sebagai sistem operasi mobile juga termasuk turunan dari sistem operasi Linux.

SISTEM OPERASI

SISTEM OPERASI
Sistem operasi memiliki peranan penting saat ini dalam mendukung perkembangan teknologi informasi. Ini karena hampir semua aplikasi yang dikembangkan saat ini berjalan diatas diatas sistem operasi. Sistem operasi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user. Secara umum semua sistem operasi memiliki empat fungsi berikut.
  1. Pengendalian akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung ke komputer. (Manajemen perangkat keras)
  2. Pengelolaan file dan folder (Manajemen file dan folder)
  3. Penyediaan user interface sebagai jembatan antar user dengan perangkat keras komputer  (Manajemen interaksi user)
  4. Pengelolaan aplikasi user (Manajemen aplikasi)
Pengendalian Perangkat Keras
Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap driver dibuat untuk mengendalikan satu perangkat keras.
Instalasi aplikasi driver ini dilakukan sendiri sistem operasi pada saat instalasi ataupun waktu perangkat keras dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara otomatis saat perangkat dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).

Pengelolaan File dan Folder
Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi ada proses format untuk  harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan ditata sedemikian rupa sehingga memiliki blok-blok tertentu untuk menyimpan file. Proses ini mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan kosong untuk diisi buku-buku nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blok yang saling terkait dan memiliki sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun sub-folder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan dalam folder tersendiri untuk memudahkan pencarian file.

Manajemen Interaksi
User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer. Setiap aplikasi menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari user. Terdapat dua jenis interface yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan user, yakni:
- Command Line Interface (CLI)
Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan mengetikan serangkaian kalimat
perintah untuk dikerjakan oleh komputer.
 
- Graphical User Interface (GUI)
Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan menu dan icon yang dapat dipilih
oleh user untuk memberikan berbagai perintah ke komputer.
 
Manajemen AplikasiSetiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file program tersebut dan meindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan setiap perintah pada file tersebut untuk dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu.
Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:
  1. Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk konfigurasi program tersebut.
  2. Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari komputer.
  3. Update/Upgrade, proses untuk memperbarui file-file dari program yang telah terinstall.
Selain memiliki fungsi-fungi manajemen diatas, sistem operasi modern juga dapat memiliki kemampuan sebagai berikut:
  1. Multi-user – dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagi pakai penggunaan aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang bersamaan.
  2. Multi-tasking – sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.
  3. Multi-processing – sistem operasi dapat menggunakan lebih dari satu CPU (Central Processing Unit).
  4. Multi-threading – setiap program dapat dipecah ke dalam thread-thread untuk kemudian dapat dijalankan secara terpisah (pararel) oleh sistem operasi. Kemampuan ini juga termasuk bagian dari multitasking pada aplikasi.
Sistem Operasi 32-bit dan 64-bit
Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.
  1. Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 4 GB, sedangkan sistem operasi 64-bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.
  2. Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu menjalankan proses pada aplikasi lebih cepat.
Windows, Ubuntu dan OpenSuSE merupakan beberapa contoh sistem operasi yang mendukung arsitektur 32-bit. Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni:
  1. Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor, Small Office/Home Office (SOHO), dengan jumlah user yang sedikit.
  2. Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain untuk dapat melayani user dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar.

Tetap Dalam Jiwa - Isyana Sarasvati

Tetap Dalam Jiwa - Isyana Sarasvati
Tak pernah terbayang akan jadi
seperti
ini pada akhirnya
Semua waktu yang pernah
Kita lewati bersamanya tlah
Hilang dan sirna

Hitam Putih berlalu
Janji kita menunggu
Tapi kita tak mampu

Seribu satu cara kita lewati ntuk dapatkan
Semua jawaban ini

Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

Tak bisa
Tuk teruskan
Dunia kita
Berbeda

Bila memang ini ujung nya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

Memang tak mudah
Tapi ku tegar
Menjalani kosong nya hati

Buanglah mimpi kita yang pernah terjadi
Dan simpan ntuk jadi history

Hitam Putih berlalu
Janji kita menunggu
Tapi kita tak mampu

Seribu satu cara kita lewati ntuk dapatkan
Semua jawaban ini

Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

Tak bisa ntuk teruskan
Dunia kita berbeda
Bila memang ini ujung nya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

(Tak bisa ntuk teruskan)
(Dunia kita berbeda)
(Tak bisa ntuk teruskan)
(Dunia kita berbeda)
(Tak bisa ntuk teruskan)
(Dunia kita berbeda)
(Tak bisa ntuk teruskan)

(Dunia kita berbeda)

Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

Tak bisa ntuk teruskan
Dunia kita berbeda
Bila memang ini ujung nya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

Istilah Dalam Sistem Operasi Jaringan

Istilah Dalam Sistem Operasi Jaringan
  • Aplikasi Terminal: program untuk berkomunikasi secara tekstual dengan sistem operasi melalui pengetikkan perintah-perintah.
  • Backup (komputer): usaha untuk menggandakan suatu data apabila terjadi kerusakan pada data asli.
  • Basic Input Output System (BIOS): sekumpulan perintah dasar untuk mengelola input dan output pada komputer.
  • Boot loader: sebuah program untuk mengaktifkan suatu sistem operasi.
  • Booting: kumpulan perintah-perintah yang dieksekusi untuk mengaktifkan sistem operasi.
  • Command Line Interface (CLI): antarmuka yang padanya user berinteraksi melalui pengetikkan perintah-perintah khusus.
  • Daemon/Servis/Layanan: proses yang berjalan pada latar tanpa perlu interaksi secara langsung dengan user.
  • Direktori root: direktori teratas pada sistem operasi UNIX/Linux disimbolkan dengan karakter garis miring (/).
  • Direktori: katalog pada sistem file yang digunakan untuk mengelompokkan file atau direktori lainnya.
  • Distributed Proccessing: kemampuan sistem operasi dalam menjalankan banyak proses pada banyak sistem komputer yang tersebar (terdistribusi) dalam jaringan.
  • Distro: distribusi sistem operasi Linux dengan tambahan apliaksi pilihan yang dilakukan oleh perorangan, komunitas ataupun perusahaan.
  • Domain Name System (DNS): hirarki sistem penamaan terdistribusi untuk komputer, layanan atau sumber daya lainnya yang terhubung ke internet atau jaringan pribadi (private).
  • Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP): protokol jaringan standar yang digunakan untuk memberikan konfigurasi pengalamatan jaringan pada komputer, laptop ataupun tablet.
  • Event: kejadian atau kegiatan yang terjadi atau dilakukan pada suatu sistem.
  • File (komputer): dokumen yang tersimpan secara digital pada media penyimpan elektronik.
  • File Transfer Protocol (FTP): protokol jaringan standar yang digunakan untuk pengiriman file dari komputer ke komputer lainnya melalui jaringan berbasis protokol TCP.
  • Filesystem Hierarchy Standard (FHS): standar yang mengatur hirarki file pada sistem operasi UNIX/Linux dan turunannya.
  • First In First Out (FIFO): apa/siapa yang datang pertama yang akan diproses lebih dulu.
  • Flowchart: diagram yang menyatakan urutan kegiatan untuk penyelesaian suatu masalah.
  • Folder (komputer): suatu file yang digunakan untuk mengelompokkan file-file lainnya.
  • GNU Grand Unified Bootloader (GRUB): aplikasi boot loader yang digunakan pada sistem berbasis GNU.
  • Graphical User Interface (GUI): antarmuka yang memungkinkan user berinteraksi dengan komputer melalui gambar-gambar grafis dalam bentuk tombol, icon, menu atau sejenisnya. 
  • Harddisk: media penyimpanan sekunder pada konstruksi komputer yang umumnya menggunakan piringan magnetik.
  • HyperText Transfer Protocol (HTTP): protokol pada aplikasi web yang mengatur pemformatan, pengiriman dokumen web dan perintah-perintah komunikasi web lainnya. 
  • Kernel komputer: program utama dari sistem operasi yang digunakan untuk memproses permintaan input/output antara aplikasi dan prosesor, atau perangkat elektronik lainnya pada komputer.
  • Linux Loader (LILO): salah satu aplikasi boot loader yang digunakan pada sistem operasi Linux.
  • Log: catatan-catatan yang dihasilkan oleh aplikasi.
  • Mulitasking/Multiprogramming: kemampuan sistem operasi untuk menjalankan lebih dari aplikasi dalam satu waktu.
  • Multiboot: sistem yang mendukung instalasi lebih dari satu sistem operasi dan memungkinkan user untuk memilih sistem mana yang akan dijalankan.
  • Multiprocessing: kemampuan sistem operasi untuk menggunakan lebih dari satu prosesor pada satu komputer.
  • Multithreading: kemampuan sistem operasi untuk menjalankan banyak thread (bagian dari aplikasi) pada satu waktu.
  • Multiuser: kemampuan sistem operasi untuk mendukung penggunaan oleh lebih dari satu orang dalam waktu bersamaan.
  • Network Address Translation (NAT): penterjemahan alamat IP dari satu jaringan ke alamat IP lain yang dikenali oleh jaringan tujuan.
  • Network Operating System (NOS): sistem operasi yang digunakan untuk membangun layanan pada jaringan komputer.
  • Partisi: penunjukkan bagian lebih kecil dari suatu obyek.
  • Penjadwalan nonpreemptive: penjadwalan proses yang akan menjalankan satu proses sampai selesai sebelum menjalankan proses lainnya.
  • Penjadwalan preemptive: penjadwalan proses memungkinkan untuk dihentikan sementara dan eksekusi dialihkan ke proses lainnya.
  • Penjadwalan proses: kegiatan penjadwalan yang dilakukan sistem operasi terhadap proses yang berjalan.
  • Penjadwalan tugas: penjadwalan eksekusi suatu skrip/perintah/program oleh user pada sistem operasi.
  • Plug and Play (PnP): fitur yang diberikan oleh sistem operasi untuk dapat menginstalasi secara otomatis setiap perangkat keras baru yang dihubungkan ke komputer. 
  • Proses: program yang sedang dieksekusi oleh prosesor.
  • Proxy server: komputer server yang bertindak sebagai penengah antara user di jaringannya dengan sumber daya eksternal yang sedang diakses.
  • Recovery: usaha untuk mengembalikan kendali terhadap suatu sistem.
  • Restore (komputer): usaha untuk mengembalikan data asli melalui data backup.
  • Secure Shell (SSH): protokol kriptografi jaringan yang mengatur pengamanan komunikasi data, login jarak jauh, eksekusi perintah jarak jauh dan layanan jarak jauh lainnya antara dua komputer.
  • Server: komputer yang didalamnya terdapat sistem operasi jaringan beserta aplikasi layanan untuk user.
  • Shebang: baris yang terdiri dari karakter #! diikuti dengan lokasi dari interpreter (shell) yang digunakan pada pembuatan file skrip.
  • Shortest Job First (SJF): pekerjaan yang paling cepat selesai akan dikerjakan lebih dulu.
  • Sistem file: sistem yang mengatur tentang mekanisme penyimpanan data ataupun hirarki file.
  • Sistem operas open source: sistem operasi yang kode programnya terbuka untuk umum dan dapat dimodifikasi oleh semua orang. 
  • Sistem operasi close source: sistem operasi yang kode programnya ditutup untuk umum.
  • Sistem Operasi: sekumpulan program yang digunakan untuk mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer seperti pengendalian perangkat keras, penjadwalan dan eksekusi aplikasi.
  • Skrip: kumpulan perintah yang disimpan dalam satu file untuk menyelesaikan satu tujuan tertentu.
  • Skripting: pemrograman yang menggunakan interpreter sebagai eksekutornya.
  • Small Office Home Office (SOHO): Jenis usaha skala kecil yang dilakukan di kantor dengan organisasi sederhana atau rumahan.
  • Startup: Tahapan pemuatan suatu sistem, dapat diterapkan pada komputer, sistem operasi ataupun aplikasi.
  • Taskbar: sebuah blok untuk mengelola semua aplikasi GUI yang sedang berjalan pada sistem operasi.
  • Throughput: jumlah materi yang melewati suatu proses atau sistem.
  • Transmission Control Protocol (TCP): protokol jaringan yang digunakan untuk membangun internet agar dapat mengirimkan data dari satu perangkat jaringan ke perangkat lainnya.
  • Turn around time: waktu yang diperlukan oleh suatu proses dieksekusi oleh sistem operasi mulai dari saat proses masuk ke sistem hingga eksekusi berakhir. 
  • Upgrade: kegiatan untuk meningkatkan versi suatu program aplikasi ataupun sistem operasi.
  • User interface: media yang dapat digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan aplikasi.
  • User root (superuser): nama user pada sistem operasi UNIX/Linux dan turunnannya yang memiliki akses ke semua perintah dan sumber daya yang ada. 
  • User session: kunjungan user pada suatu sistem selama selang waktu tertentu.
  • Variabel: lokasi penyimpanan data pada memori komputer yang diwakili oleh suatu nama tertentu.
  • Virtualisasi: kegiatan untuk membuat reka maya dari sesuatu, seperti komputer virtual, sistem operasi, media penyimpan ataupun perangkat jaringan.
  • Waktu tanggap (response time): Pada sisem interaktif waktu tanggap didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk menjalankan suatu proses dari saat karakter terakhir dari perintah atau transaksi dimasukkan sampai hasil pertama muncul dilayar. Pada sistem waktu nyata (real time) waktu tanggap didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh sistem operasi untuk menjalankan proses dari saat kejadian (baik internal atau eksternal) sampai instruksi pertama dari proses tersebut dieksekusi.
  • Window (komputer): sebuah area pada aplikasi untuk menampilkan atau menampung komponen GUI lainnya.

Konfigurasi TCP/IP

1. Topologi Jaringan
Dalam pembahasan tentang Konfigurasi Debian sebagai Server pada buku ini, mengacu pada topologi jaringan seperti yang tertera pada gambar berikut.
Konfigurasi TCP/IP
Topologi di atas menggunakan Topologi Star (Bintang). Dan Topologi tersebut tidak berlaku jika server Debian digunakan sebagai Router (Gateway) atau VPN Server. Karena pada kedua layanan tersebut server Debian harus memiliki minimal dua NIC (Network Interface Card), dan harus di posisikan langsung dengan Internet. Kecuali jika menggunakan Ip Address Alias.

Informasi dari setiap perangkat jaringan tersebut adalah seperti berikut;
Konfigurasi TCP/IP

2. Mengaktifkan Ethernet
Network Interface Card (NIC) atau Ethernet di linux diberi nama etho, eth1, eth2, dst. Dan untuk interface Local Loopback diberi nama lo. Untuk mengetahui interface apa saja yang terpasang pada server Debian, gunakn perintah ifconfig berikut.

debian-server:/home/pudja# ifconfig
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

Seperti terlihat diatas, Interface yang aktif hanyalah interface Loopback. Sebagai tambahan, jangan pernah sekalikali untuk menon-aktifkan interface Loopback tersebut. Sebab interface tersebut digunakan oleh aplikasi-aplikasi server Debian agar dapat berjalan pada computer Localhost.

Agar dapat terkoneksi ke Jaringan Komputer, aktifkan terlebih dahulu Interface Ethernet. Pastikan nama untuk Ethernet tersebut, default untuk Ethernet pertama adalah etho. Gunakan perintah ifup untuk meng-aktifkan, dan sebaliknya gunakan perintah ifdown.

debian-server:/home/pudja# ifup eth0

Jika muncul pesan error pada layar terminal, gunakan perintah berikut di bawah.

debian-server:/home/pudja# ifconfig eth0 up
debian-server:/home/pudja# ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:58:cf:68
inet addr:192.168.10.1 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe58:cf68/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1610 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1419 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:189305 (184.8 KiB) TX bytes:198940 (194.2 KiB)
Interrupt:18 Base address:0x1080
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

3. Konfigurasi Ip AddressSemua peralatan yang terhubung ke jaringan computer, membutuhkan alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar  semua peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, Network Interface Card tidak akan berarti apa-apa, jika Ip Address pada interface tersebut tidak diset terlebih dahulu. Memberi Ip Address pada linux debian tidaklah sulit. Untuk cara cepatnya, gunakan perintah singkat dibawah ini.

debian-server:/home/pudja# ifconfig eth0 192.168.10.1 netmask 255.255.255.0 up

Kelemahan perintah di atas adalah, jika computer booting ulang, maka konfigurasi Ip Address tersebut akan hilang. Untuk itu kita harus mengedit file interfaces, agar konfigurasi tersebut tidak hilang walaupun computer booting ulang. Kita bisa menggunakan aplikasi text editor vim, vi, nano, gedit¸ ataupun yang lainya untuk mengedit file tersebut. Saya sarankan, lebih baik Anda menggunakan editor vim saja.

debian-server:/home/pudja# vim /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The local network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.10.254
dns-nameservers 119.2.40.21

Tambahkan Ip Address anda seperti script di atas. Khusus editor vim, kita harus menekan huruf “i” (INSERT) untuk mengedit. Setelah dirasa konfigurasi sudah benar, tekan tombol “Esc”, lalu tekan “:” dan tuliskan “wq” (WRITE & QUIT). Jika tidak ingin menyimpanya, tuliskan “q!” (Only Quit).

Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface, menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat computer booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi Ip Address, karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki Ip Address yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi Ip Address untuk ethO harus diberikan secara manual, karena interface tersebut menggunakan IP statis.

Agar konfigurasi tersebut dapat langsung dijalankan, kita harus merestart terlebih dahulu service networking.
debian-server:/home/pudja# /etc/init.d/networking restart Jika ingin menambahkan interface lagi, tinggal tambahkan script seperti diatas, pada baris paling bawah. Dan ganti etho, menjadi eth1, eth2, eth3, dan seterusnya.

Konfigurasi TCP/IP

Pengenalan Linux

Pengenalan Linux
Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix miliknya, terciptalah Sistem Operasi Linux.
Sejak saat itu, Dia terus mengembangkan dan memperbaiki Sistem Operasi temuanya tersebut. Berkat kerja
kerasnya, terciptalah Linux 1.0 yang keseluruhanya berbasis TEKS. Karena Linux bersifat Open Source, dan dengan cepatnya Sistem Informasi & Komunikasi saat ini, Linux telah berkembang begitu pesat.

Sampai saat ini, sudah tak terhitung lagi, berapa banyak distro-distro yang sudah dikembangkan. Dari Linux yang berbasis TEKS, berkembang menjadi Linux yang berbasis GRAFIK. Bahkan tampilanya pun telah dapat menyaingi Sistem Operasi berbayar sekali pun.

Dalam Linux, pembagian hak akses pemakai atau user dibedakan menjadi dua. Yaitu user biasa dan super user (root). Dengan hak akses super user, kita diperbolehkan merubah, menambah, dan menghapus file konfigurasi system yang ada. Berbeda dengan user biasa, yang memiliki hak akses terbatas. Perbedaan antara user biasa dan super user, ditandai dengan symbol “$” dan “#” pada terminal. Untuk login ke super user, gunakan perintah su.

pudja@debian-server:~$ whoami
pudja
pudja@debian-server:~$ su
Password: (masukan password root)
debian-server:/home/pudja# whoami
root

Walau dalam keadaan user biasa, anda masih bisa menggunakan hak akses root. Caranya yaitu tinggal ketikan perintah sudo sebelum perintah selanjutnya.

pudja@debian-server:~$ sudo vim /etc/hosts

Standarisasi Arsitektur Jaringan

Standarisasi Arsitektur Jaringan
Pada dasarnya suatu arsitektur jaringan adalah aturan-aturan atau standarisasi dari berbagai macam protokol dan format-pesan.
  • OSI Reference Model (Open Systems Interconnection), dari ISO (Interna-tional Standard Organization), yang diadopsi dari CCITT.
  • Arsitektur TCP/IP , pada awalnya digunakan secara ekslusif di DoD Amerika, dikembangkan oleh berbagai vendor jaringan komputer.
  • IEEE Project 802.x dari IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
  • SNA (Systems Network Architectures) dari IBM
  • Dll.

ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN ARSITEKTUR IDEAL

ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN ARSITEKTUR IDEAL
ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER
  • Pembangunan suatu jaringan komputer yang baik, harus memiliki kemampuan untuk mendukung berbagai jenis komponen jaringan (macam jenis perangkat keras maupun perangkat lunak dari berabagai pemasok komponen atau vendor).
  • Untuk mendukung kemampuan di atas ada kendala utama yaitu masalah interoperabilitas. Heterogenitas komponen jaringan tersebut akan meningkatkan tingkat kompleksitas jaringan.
  • Agar dapat terbentuk jaringan, maka dibutuhkan komponen jaringan yang memenuhi suatu persyaratan spesifikasi tertentu. Untuk memberikan acuan (referensi) bagi jaringan maka diperlukan suatu arsitektur jaringan (network architectures) yang selalu dikembangkan agar jaringan mampu mendukung atau mengatasi kendala utama tersebut.

ARSITEKTUR IDEAL

Adalah arsitektur jaringan yang mendukung konsep-konsep
  • Open system
  • Scalability
  • Connectivity/Interconectivity
  • Interoperability
  • Ease of Implementation
  • Ease of Use
  • Ease of Modification
  • Reliability

Cara Memilih Merk Web Server Dengan Memperhatikan Kriterianya

Cara Memilih Merk Web Server Dengan Memperhatikan Kriterianya
Ada banyak sekali merk web server di luar sana. Lalu, bagaimana kita bisa memilih merk yang sesuai? Untuk mendapatkan kemampuan server yang optimal, maka merk dari web server harus memenuhi 4 kriteria berikut.
  1. Jaminan Aplikasi web server harus terjamin, dan apabila terjadi kerugian maka perusahaan web server tersebut juga harus ikut mempertanggung-jawabkanya.
  2. Kontinuitas Jaman berkembang terus, merk web server harus terus dikembangkan seiring dengan berkembangnya teknologi, dalam kasus web server seperti versi protocol HTTP, web server harus terus berkembang dan mengikuti standar prototokl HTTP yang baru tanpa melupakan yang lama.
  3. Keamanan Web server yang aman, tidak rentan terhadap pencurian identitas, injeksi, dsb, adalah salah satu alasan kemampuanya untuk terus berjalan dan melayani pengguna.
  4. Kehandalan Web server harus handal, dia tidak boleh sangat lemah hingga bahkan apabila hardware server sudah optimal, tapi software web server hanya bisa melayani 256 pengguna setiap menit.

Analisa Kebutuhan Server Untuk Lalu Lintas dan Aplikasi Jaringan Komputer

Server adalah perangkat yang ditujukan untuk menyediakan sebuah layanan kepada beberapa perangkat lainya. Beberapa server bekerja dengan berat, dan beberapa lainya bekerja dengan ringan. Tidak semua kebutuhan server harus dimaksimalkan sebisa mungkin, beberapa kebutuhan bisa diminimalisir untuk menghemat biaya. Lalu, apa saja yang harus diperkirakan untuk mendapatkan server yang optimal?

1. Hardware

Sebelum memulai dengan spesifikasi bisnis, maka kita butuh untuk menentukan hardwarenya terlebih dahulu. Hardware yang dimaksud adalah hardware yang bekerja sama dengan server, seperti Router, Switch, dsb.
Pastikan, bahwa server kita bisa bekerja sama dengan hardware lainya, pastikan bahwa port untuk koneksi antara peripheral satu bisa bekerja dengan yang lainya.

2. Aktifitas Bisnis

Setelah hardware yang bisa bekerja sama dengan baik, maka kita harus tahu aktifitas bisnis kita seperti apa. Dalam analisa kedua ini, kita harus tahu seberapa berat aktifitas yang dilakukan oleh server, apakah server akan melakukan komputasi matematika yang rumit? Apakah server hanya menyediakan konten? Apakah server bekerja dengan keras sebagai penyedia jasa kriptografi?

Setelah mengetahui aktifitas bisnis, kita bisa menentukan kebutuhan hardware operasional dalam server kita, berapa clock rate yang dibutuhkan, jumlah RAM, jumlah penyimpanan data, dsb.

3. Jumlah Pengguna

Selain aktifitas bisnis, maka yang tidak bisa lepas darinya adalah jumlah pengguna. Aktifitas bisnis yang ringan mungkin memerlukan kualitas hardware yang rendah, tapi dengan jumlah pengguna yang banyak, maka kualitas hardware yang tinggi juga dibutuhkan. Untuk mendapatkan spesifikasi yang minimal, jumlah pengguna dikalikan dengan rasio aktifitas bisnis yang dibutuhkan karena mereka saring terkait satu sama lain. Spesifikasi minimal tersebut dikalikan dengan jumlah pengguna lagi untuk membuat margin antar spesifikasi minimal dan rata-rata operasional.

4. Skalabilitas

Sebuah struktur yang baik adalah apabila struktur tersebut tumbuh, dia tidak perlu dibangun lagi dari awal. Server harus bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang. Penentuan skema jaringan, dan juga pembagian sumber daya yang tepat, alokasi cadangan yang tepat bisa membuat perkembangan server dengan mudah tanpa harus merubah yang sudah jadi.

5. Titik Penyebaran

Server dengan pengguna yang tersebar mempunyai jarak yang berbeda-beda dalam mengirimkan informasi. Apabila titik penyebaran terlalu jauh, bukan tidak mungkin server sekunder yanglebih dekat harus dibuat. Pembuatan server sekunder, bisa membuat penyampaian informasi, apabila tidak dimungkinkan, maka optimalisasi hardware media pengiriman data harus ditingkatkan, seperti menggunakan media kecepatan tinggi seperti kabel fiber, dsb.

6. Software 

Ingat bahwa hardware tidak bisa bekerja tanpa software. Pemilihan software yang tepat juga dibutuhkan. Kita juga bisa melihat aktifitas bisnis yang dilakukan, apakah server berfungsi sebagai penyedia DNS? Berarti, kita harus menginstall software manajemen DNS di server. Bagaimana dengan pemilihan jenis atau merk DNS server? Pemilihan yang sesuai tergantung dari kebutuhan server, apabila server melayani jutaan pelanggan tiap harinya dan apabila mati sejenak bisa menyebabkan bencana, maka pemilihan merk software sebaiknya dilakukan sebaik mungkin untuk meminimalisir kerugian. Server harus bisa dihandalkan untuk mengatasi jutaan pengguna yang mengaksesnya.

Analisa Kebutuhan Server Untuk Lalu Lintas dan Aplikasi Jaringan Komputer

Secara hirarki, kebutuhan server terpisah antar hardware dan software, tapi salah satu dari mereka tidak bisa diabaikan. Hadware ditentukan berdasarkan aktifitas bisnis dan jumlah pengguna, lalu bagaimana untuk menentukan hardware ini? Ada beberapa metode, salah satunya adalah klasifikasi tingkatan. Klasifikasi ini bisa berbeda-beda, sesuai dengan orang yang melakukan klasifikasi, orang tersebut harus berpengalaman dalam melakukan perkiraan kebutuhan hardware untuk sebuah bisnis.
Analisa Kebutuhan Server Untuk Lalu Lintas dan Aplikasi Jaringan Komputer

TEKNIK INPUT OUTPUT

Terdapat tiga buah teknik operasi I/O, yaitu : I/O terprogram, interrupt-driven I/O, dan DMA (Dirrect Memory Access). Ketiganya memiliki keunggulan dan kelemahan, yang penggunanya disesuaikan sesuai unjuk kerja masing-masing teknik.

1.    I/O Terprogram

Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca atau tulis dan monitoring perangkat. 

I/O terprogram mempunyai kelemahan sebagai berikut :
  • CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, CPU lebih cepat proses operasinya.
  • Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya.\
  • Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan

Untuk melaksanakan perintah-perintah I/O, CPU akan mengeluarkan sebuah alamat bagi modul I/O dan perangkat periperhalnya sehingga terspesifikasi secara khusus dan sebuah perintah I/O yang akan dilakukan.
Terdapat empat klasifikasi perintah input/output, yaitu:
1. Perintah Control
Perintah ini digunakan untuk mengaktivasi perangkat periperhal dan memberitahukan tugas yang diperintahkan kepadanya.
 
2. Perintah Test
Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status modul I/O dan periperhalnya. CPU perlu mngetahui perangkat periperhalnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk megetahui operasi-operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
 
3. Perintah Read
Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian menaruhnya di dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun kecepatan transfernya.
 
4. Perintah Write
Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada perangkat periperhal tujuan data tersebut.

Dalam teknik I/O terprogram, terdapat dua macam implementasi perintah I/O yang tertuang dalam instruksi I/O, yaitu memory mapped I/O dan isolated I/O.

Dalam memory mapped I/O, terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O. CPU memperlakukan register status dan register data pada modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik memori maupun perangkat I/O. Konsekuensinya adalah diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan. Keuntungan memory mapped ini adalah efisien dalam pemrograman namun memakan banyak ruang memory alamat.
Dalam teknik isolated I/O, dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan ruang pengalamatan bagi I/O. Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi dengan pembacaan dan penulisan memori ditambah dengan saluran perintah output. Kesuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi I/O.

2.    Interrupt - Driven I/O


           Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah-perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai. 

    Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.

    Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah modul I/O menerima perintah, missal read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O, selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol. Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi, modul meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya.

Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O adalah sebagai berikut :
  1. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
  2. CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.
  3. CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
  4. CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum adanya interupsi.
  5. Kemudian CPU akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW. Selanjutnya mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
  6. Selanjutnya CPU memproses interupsi sempai selesai.
  7. Apabila pengolahan interupsi selesai, CPU akan memanggil kembali informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum interupsi.
   
Terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi ini, diantaranya :
•    Multiple Interrupt Lines.
•    Software poll.
•    Daisy Chain.
•    Arbitrasi bus.
 
Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak (Multiple Interrupt Lines) antara CPU dan modul-modul I/O. Namun tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul-modul I/O.

Alternatif lainnya adalah menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan interupsi. Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan interupsi.

Teknik yang lebih efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll. Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain). Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.
 
Teknik berikutnya adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini, pertama – tama modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan interupsi. Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan interupsi.
 

3.    Direct Memory Access (DMA)Teknik yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O memiliki kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung.

Hal ini berimplikasi pada :
•    Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
•    Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.

Bertolak dari kelemahan di atas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access (DMA).

Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA, CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi. Blok diagram modul DMA terlihat pada gambar 6.7 berikut :
TEKNIK INPUT OUTPUT - DMA

SISTEM MASUKAN DAN KELUARAN KOMPUTER - Modul I/O

Bagaimana modul I/O dapat menjalankan tugasnya, yaitu menjembatani CPU dan memori dengan dunia luar merupakan hal terpenting untuk kita ketahui. Inti mempelajari sistem I/O komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur kerja modul I/O.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini :

SISTEM MASUKAN DAN KELUARAN KOMPUTER - Modul I/O
Gambar 1. model generik dari suatu modul I/O

Perangkat external dihubungkan dengan computer oleh suatu link dengan Modul I/O. Link digunakan untuk pertukaran kontrol, status dan data antara Modul I/O dengan perangkat external.

1. Fungsi Modul Input/Output
Modul I/O adalah sebuah komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab juga terhadap pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun register-register dalam CPU. Dalam mewujudkan fungsi tersebut, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi-fungsi pengontrolan.

Dua fungsi utama Modul I/O ialah :
•      Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
•      Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu

Fungsi dalam menjalankan tugas, modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1.    Kontrol dan pewaktuan
2.    Komunikasi CPU
3.    Komunikasi dengan perangkat eksternal
4.    Pem-buffer-an data
5.    Deteksi kesalahan

1. Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timming) merupakan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing-masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register-register, memori utama, memori sekunder, perangkat periperhal.  Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. 

Contoh kontrol pemindahan data dari periperhal ke CPU melalui sebuah modul I/O meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
  • Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
  • Modul I/O memberikan jawaban atas permintaan CPU tersebut.
  • Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O
  • Modul I/O akan menenrima paket data dengan panjang tertentu dari periperhal.
  • Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan seinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket-paket data dapat diterima CPU dengan baik.
      
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.


2. Ada fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses-proses berikut ini :
KOMUNIKASI CPU MELIPUTI :
  • Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah-perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah : Read sector, Scan Record ID, Format disk.
  • Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
  • Status Reporting, yaitu pelaporan kodisi status modul I/O maupun perangkat periperhal, umumnya berupa status kondisi busy atau ready. Juga status bermacam-macam kodisi kesalahan (error).
  • Address recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat periperhal, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat periperhal yang dikontrolnya
      Pada sisi modul I/O ke perangkat periperhal juga terdapat komunikasi yang meliputi komunikasi data, kontrol maupun status.

SISTEM MASUKAN DAN KELUARAN KOMPUTER - Modul I/O
Gambar 2. Skema suatu perangkat periperhal

  • Control logic berkaitan dengan perangkat yang mengontrol operasi perangkat dalam memberikan respons yang berasal dari modul I/O.
  • Transduser mengubah data dari energi listrik menjadi energi lain selama berlangsungnya output dan dari bentuk energi tertentu menjadi energi listrik selama berlangsungnya input. Umumnya, suatu buffer dikaitkan dengan transduser untuk menampung sementara data yang ditansfer diantara modul I/O dan dunia luar. Ukuran buffer yang umum adalah 8 hingga 16 bit. 

3. Fungsi selanjutnya adalah buffering.
Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat periperhal dengan kecepatan pengolahan pada CPU . Umumnya laju transfer data pada dari perangkat periperhal lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpanan.

4. Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan.
Apabila pada perangkat periperhal terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misalnya informasi pada periperhal printer seperti: kertas tergulung, kertas habis, tinta habis, dan lain-lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.


2. Struktur Modul Input/Output
Terdapat berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri, contoh yang sederhana dan fleksibel adalah intel  8255A yang sering disebut PPI (Programmable Periperhal Interface). Bagaimanapun komplesitas suatu modul I/O terdapat kemiripan struktur,. seperti terlihat pada gambar 3.  

SISTEM MASUKAN DAN KELUARAN KOMPUTER - Modul I/O 
Gambar 3. Diagram Blok Struktur Modul I/O

Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka periperhal, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini.

Cari Blog Ini