Latest Updates

Manajemen Hardware - Troubleshooting Pada SOJ

Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya, seperti yang berhubungan dengan Hardware.
 
Perangkat keras (hardware) merupakan salah satu element dari sistem komputer, suatu alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang mendukung proses komputerisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh secara fisik, seperti perangkat perangkat masukan, perangkat pemroses, maupun perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan susunan perintah yang didapatkan olehnya.terdapat beberapa komponen dasar komputer yang wajib dimiliki agar beroprasi dengan baik.

Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.

1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
  • Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
  • Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.

2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
  • Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
  • Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.

3. Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut akan dibahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
Manajemen Hardware - Troubleshooting Pada SOJ

4. Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.

Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

5. Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
  • Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
  • Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
  • Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
  • Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
  • Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

6. Analisa TampilanPada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.

Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Manajemen Grup Pada Sistem Operasi Jaringan

Ada banyak file yang dihasilkan di sistem, baik yang dibawa oleh sistem Linux sendiri ataupun file dari user. Akses ke setiap file tersebut perlu adanya pembatasan (pengelompokkan), sehingga dapat menjamin kinerja sistem tetap baik dan data-data sistem/user tetap aman. Pengelompokan hak akses ini oleh Linux diterapkan dengan membuat grup akses. Bukan hanya user, setiap aplikasi server dapat memiliki grupnya sendiri-sendiri. Selain untuk pembatasan akses, grup juga dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi user-user yang ada di sistem.

Manajemen grup di Linux dapat meliputi kegiatan, seperti penambahan grup baru dan penghapusan grup.
  • Penambahan Grup Baru
Perintah berikut dapat digunakan untuk menambahkan grup baru di Linux:
groupadd namagroup
Perintah diatas hanya dapat dijalankan oleh user root. Sebagai contoh pembuatan grup ditunjukkan pada gambar berikut.



Penambahan Grup Baru - Manajemen Grup Pada Sistem Operasi Jaringan

Apabila berhasil dijalankan seperti contoh diatas, maka pada file /etc/group akan ada tambahan baris yang menyatakan grup baru yang telah dibuat. Hal yang sama juga berlaku untuk grup di Linux seperti layaknya user, dimana setiap grup akan memiliki nama dan juga ID grup (GID).

  • Penghapusan Grup
Operasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut.
groupdel namagrupGrup yang telah dihasillkan akan dihapus dari sistem, termasuk juga dari file /etc/group.

Manajemen User Pada Sistem Operasi Jaringan

Hampir semua sistem operasi baru saat ini sudah dikembangkan dengan konsep multiuser dan multitasking, sehingga merupakan hal yang umum apabila dalam setiap komputer akan ada mekanisme identifikasi setiap orang yang akan menggunakannya. Sistem Debian juga mendukung sistem multiuser ini, dimana dalam satu waktu dapat lebih dari satu user yang mengakses sistem ini.

Terkait dengan lingkungan multiuser tersebut, pada materi kali ini akan dibahas berbagai teknik pengelolaan yang berkaitan dengan user. Pengelolaan disini meliputi:

a. Pembuatan user baru

Perintah “adduser username” dapat digunakan untuk membuat user baru. Agar dapat berjalan perintah ini harus dijalankan dengan menggunakan user root di terminal.

Selain perintah adduser ada juga perintah useradd yang memiliki fungsi yang sama. Perintah diatas selain dapat dijalankan di Debian juga dapat berlaku untuk sistem Linux lainnya. Parameter-parameter pendukung lainnya untuk perintah ini dapat dilihat dengan perintah man adduser / adduser --help.

Selain penentuan username ada juga beberapa data lainnya yang perlu diberikan, sebagai berikut:
•    Password (wajib)
•    Nama lengkap (tidak wajib)
•    Nomor ruang (tidak wajib)
•    Telepon kantor (tidak wajib)
•    Telepon rumah (tidak wajib)
•    Lainnya (tidak wajib)

Setiap user di sistem Linux diwajibkan untuk memiliki password sebagai pengamanan awal. Pengamanan awal ini diperlukan apabila ada data pribadi atau sensitif yang akan disimpan pada komputer karena masih ada hal lain yang perlu dilakukan untuk mengamankan data. Berikut ini merupakan contoh pembuatannya.
Pembuatan User Baru Pada Debian - Manajemen User Pada Sistem Operasi Jaringan
 Contoh Pembuatan User Baru Pada Debian

b. Perubahan data user
Terkait dengan perubahan data user ini ada sejumlah perintah terkait yang dapat digunakan, ditampilkan dalam tabel berikut.
Perubahan Data User Pada Debian - Manajemen User Pada Sistem Operasi Jaringan

c. Penghapusan user
Ini merupakan operasi yang dapat berefek cukup besar baik pada user ataupun sistem, karena dapat menyebabkan kehilangan data ataupun menyebabkan sistem tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, perlu perhatian khusus saat akan melakukan operasi ini. Apabila akan menghapus suatu user dari sistem pastikan bahwa file-file penting milik user tersebut sudah dibackup dan pastikan juga tidak ada proses di sistem yang memerlukan user tersebut. Perintah penghapusan user diberikan sebagai berikut.
deluser username
atau deluser --remove-home username
atau deluser --remove-home --backup username

Pada sistem Linux user didefinisikan dengan menggunakan nama user (username) ataupun ID user (UID). UID dinyatakan dalam bentuk numerik dan nilainya dapat ditentukan otomatis oleh sistem saat user pertama kali didaftarkan atau dapat juga oleh user sendiri. Berbeda dengan username, merupakan data dalam format alfanumerik, yang namanya ditentukan sendiri oleh user. Pada sistem Linux, setiap aplikasi diperbolehkan memilih salah satu dari dua data ini untuk mengenali user yang menggunakan aplikasinya. Namun, dari sisi user cenderung lebih mudah mengingat username dibandingkan UID, karena dapat dibuat mewakili nama sebenarnya dari user.

Pengertian dan Format File Harddisk

Harddisk merupakan media penyimpan yang digunakan untuk menyimpan file. Agar dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu ada penataan terhadap harddisk tersebut. Proses penataan ruang harddisk ini dikenal dengan istilah pemformatan disk (disk formatting).

Pemformatan disk secara umum terbagi menjadi dua jenis, yakni pemformatan tingkat rendah (low level formatting/physical formatting) dan pemformatan logikal (high level formatting). 

Pada pemformatan tingkat rendah, suatu disk akan dibagi menjadi beberapa trek, sektor serta silinder. Pemformatan tingkat rendah ini diperlukan agar pihak manufaktur dapat melakukan pengujian disk dan mendeteksi sektor-sektor kosong yang ada. Pemformatan tingkat rendah saat ini dapat dikatakan sudah sangat jarang dilakukan oleh user karena prosesnya telah dikerjakan oleh perusahaan pemanufaktur harddisk.

Silinder yang membentuk partisi - Pengertian dan Format File Harddisk 
Silinder yang membentuk partisi

Selanjutnya, pada pemformatan logikal ini harddisk akan ditata menggunakan sistem file tertentu, misalnya sistem file FAT, NTFS atau Ext4.
  • NTFS
NTFS merupakan sistem file yang dikembangkan oleh Microsoft dan diperkenalkan pertama kali pada sistem Windows NT 3.1. Ini merupakan system file default yang digunakan pada sistem operasi Windows terbaru. Sistem file ini dibangun dengan melihat sistem file sebelumnya, yakni FAT dan HPFS. Fitur-fitur yang ada pada sistem file ini antara lain:
•    NTFS Log.
•    Symbolic links.
•    Volume mount points.
•    Volume shadow copy.
•    Quota.
•    Panjang nama file maksimal 255 karakter UTF-16.
•    Besarnya partisi yang bisa dikelola oleh sistem ini adalah untuk cluster 64 kB (kilo Byte) sekitar 256 TB.
•    Besarnya file maksimal yang dapat disimpan secara desain adalah 16 EB.

  • FAT
Sistem file ini merupakan sistem file yang pertama kali dikembangkan oleh Microsoft. Sistem file yang memiliki nama lengkap File Allocation Table ini masih diterapkan pada banyak perangkat sampai saat ini, seperti pada floppy disk, solid-state memory cards, flash memory cards, USB flash drives dan perangkat removeable lainnya.
Berawal dari FAT dengan 8 bit elemen tabel, sekarang sistem file ini telah dikembangkan hingga mendukung 32 bit elemen tabel. Beberapa fitur yang telah dikembangkan pada sistem file ini hingga versi terakhirnya diberikan sebagai berikut ini.
•    Ukuran maksimal dari suatu file adalah sekitar 4 GB.
•    Ukuran partisi/volume maksimal adalah 2TB.
•    Panjang nama file maksimal 255 karakter UTF-16.

  • Ext (Extended File System)
Pertama kali dikembangkan oleh Rémy Card, sistem file ini merupakan yang pertama pada sistem operasi Linux. Varian terbaru dari sistem ini adalah ext4. Ext4 mulai diterapkan mulai kernel Linux versi 2.6. Berikut ini beberapa fitur yang dimiliki oleh sistem file ini.
•    Mendukung ukuran partisi/volume hingga 1 EB (Exa Byte).
•    Kompatibel dengan sistem file sebelumnya, ext2 dan ext3.
•    Persistent pre-allocation, kemampuan untuk membuat file kosong.
•    Sistem ini dapat memiliki jumlah subdirektori yang tidak terbatas untuk ext4, sedangkan ext3 mendukung maksimal 32.000 subdirektori.
•    Pengecekan Sistem File yang lebih cepat.

Pengertian dan Langkah Membuat Partisi di OS Ubuntu

Pengertian dan Langkah Membuat Partisi di OS Ubuntu
Partisi disk merupakan suatu bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakn oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses pada sistem operasi anda. Mengapa kita perlu membagi harddisk lebih dari satu? Hal ini dapat mempermudah anda dalam melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja harddisk, menjaga keamanan data anda dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah anda dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa dual boot.

Berikut langkah untuk membuat partisi di OS Ubuntu:
  1. Untuk membuat type partisi langkah pertama yaitu klik Menu + pada menu sebelah kiri bawah.
  2. Untuk membuat Type partisi yang pertama, tentukan ukuran yang digunakan sebagai sistemnya, misal 7GB dari 8GB kapasitas Total harddisk, Gunakan Primary, dan letakan di Beginning of this space, pada Use as pilih Ext4 Journaling file system, pada Mount point pilih root "/". kemudian klik OK.
  3. Langkah kedua, yaitu membuat type area swap dari sisa kapasitas harddisk yang digunakan, swap berfungsi sebagai RAM cadangan ketika RAM utama overload, maka untuk mencegah overload tersebut maka digunakanlah areaswap ini. Untuk membuatnya silakan klik Free Space, kemudian klik lagi tombol +. 
  4. Untuk ukuran gunakan saja semuanya, dan yang terpenting adalah memilih swap area pada use as, kemudian klik OK. 
  5. Jika semua sudah dibuat, maka akan terlihat seperti tampilan dibawah ini, perhatikan partisi yang akan diformat akan diberi tanda ceklist pada menu format ini, biarkan saja ceklist ini ada, untuk melanjutkan klik Install Now. 

Pengertian dan Jenis Partisi

Partisi disk merupakan suatu bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakn oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses pada sistem operasi anda. Mengapa kita perlu membagi harddisk lebih dari satu? Hal ini dapat mempermudah anda dalam melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja harddisk, menjaga keamanan data anda dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah anda dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa dual boot.

Beberapa jenis partisi yang dikenal, sebagai berikut:
  1. Partisi Primary atau partisi utama. Partisi ini dapat anda fungsikan untuk menginstalasi sistem operasi utama anda dan harus diaktifkan terlebih dahulu(active partition). Jumlah maksimal dari partisi ini maksimal empat.
  2. Partisisi Extended adalah salah satu jenis dari primary partition. Jenis partisi ini tidak bisa diisi dengan data, hanya sebagai wadah partisi logical. Jumlah maksimal hanya satu.
  3. Partisi Logical adalah partisi yang berada di dalam partisi Extended. Anda dapat membuat partisi lebih dari empat
Nama-nama di atas (Primary, Extended, dan Logical) adalah tipe-tipe partisi Hard Disk. Pada satu hard disk kita bisa membagi maksimal menjadi 4 partisi primary. Namun seringkali kita membutuhkan lebih dari 4 partisi. Untuk kepentingan itulah maka kemudian kita dibolehkan.
Untuk menjadikan salah satu dari 4 partisi primary tersebut sebagai extended partition. Dimana pada extended partition ini kita bisa membuat partisi2 baru, partisi2 ini disebut partisi logical. Pada satu hard disk kita hanya bisa membuat satu extended partition saja.
Contoh pembagian partisi pada sebuah hard disk:
 
Pengertian dan Jenis Partisi


Gambar di atas adalah screenshot dari partitioning tool, gparted, pada live cd ubuntu (System > Administration > Gparted).

Di linux, penamaan partisi bisa memberi petunjuk tentang jenis partisi tersebut:
1. Partisi Primary: Penamaan partisi primary selalu /dev/sda1 sampai dengan /dev/sda4
2. Partisi Logical: Penamaannya selalu dimulai dari /dev/sda5 dan seterusnya
3. Partisi Extended: Partisi Extended adalah Partisi Primary yg dibuat “extended” jadi namanya juga antara /dev/sda1 sampai dengan /dev/sda4

Pada gambar di atas yg diberi kotak merah adalah extended partition, yaitu /dev/sda2 yg kemudian dibagi menjadi 4 partisi logical; /dev/sda5 sampai dengan /dev/sda8.

Perlu dicatat bahwa extended partition sendiri tidak memiliki file system namun dia menjadi wadah untuk menampung atau membuat partisi-partisi logical di dalamnya.

Satu lagi yg mesti kita ingat adalah bahwa OS Windows hanya bisa diinstall pada partisi primary sedangkan OS Linux bisa diinstall baik pada partisi primary maupun pada partisi logical.

Pengertian dan Tipe-Tipe Harddisk

Pengertian dan Tipe-Tipe Harddisk
Harddisk adalah salah satu komponen perangkat keras (hardware) pendukung komputer atau laptop yang menyediakan ruang untuk menyimpan data atau output dari proses data yang dilakukan oleh komputer dan manusia. hardisk biasanya berbentuk kotak dan di dalamnya terdapat piringan tempat data – data tersimpan, hardisk bersifat menyimpan data secara paten walaupun komputer atau laptop anda matikan data – data yang ada dalam hardisk akan tetap ada, kecuali anda menghapusnya secara manual atau hardisk terkena virus.

Tipe Harddisk:
1.  ATA : Advanced Technology Attachment
ATA merupakan interface HardDisk yang paling populer dan banyak digunakan pada PC Desktop maupun PC Server. ATA menggunakan teknologi transfer data secara parallel (semua bit data dikirim secara bersamaan). Kecepatan transfer ATA sebesar 100MB/s atau dikenal dengan ATA/100 dan 133MB/s atau ATA/133. Saat ini teknologi ATA sudah mulai ditinggalkan dan diganti oleh SATA.

2.  SATA : Serial advance technology attachment
SATA merupakan interface HardDisk yang menggunakan teknologi serial (data dikirim secara berurutan dengan sistem paket bit data). Dengan teknologi serial, transfer data di dalam sistem Hardisk menjadi lebih cepat dan efisien. Saat ini terdapat beberapa tipe sata yaitu SATA1 (transfer rate sebesar 150MB/s) SATA2 (transfer rate sebesar 300 MB/s) dan SATA3 (transfer rate mencapai 600 MB/s).
Dibanding ATA, Teknologi HardDisk SATA tidak hanya unggul dalam hal kecepatan saja, tetapi ada beberapa keunggulan lain seperti :
  • SATA bersifat hot plug, dapat dipasang dan dilepas saat komputer masih hidup.
  • Kabel SATA lebih tipis dan panjang maksimal sampai dengan 1 meter, sedangkan kabel ATA hanya sampai 18 inch.
  • Konektor yang menyerupai konektor USB lebih mudah dipasang daripada kabel ATA yang memiliki konektor 40 pin.
  • Konsumsi tegangan listrik yang lebih rendah, dimana SATA hanya menggunakan 0.25 Volt sedangkan ATA menggunakan 5 Volt.
3.  SCSI : Small Computer System Interface. SCSI dibaca scuzzy.
Merupakan interface HardDisk yang umum digunakan pada PC Server. SCSI masih menggunakan teknologi parallel, tetapi lebih cepat dan efisien dibandingkan ATA dalam pengolahan data - data kapasitas besar.
Pada satu kabel SCSI dapat diinstalasikan sekita 15 device sekaligus dengan panjang 1,5 meter. SCSI mempunyai beberapa tipe seperti SCSI ultra 160 (transfer rate 160 MB/s)dan SCSI Ultra 320 (transfer rate 320 MB/s). SCSI juga mempunyai 2 macam konektor, yaitu SCSI 68 pin (paling sering digunakan) dan 80 pin single connector attacment (SCA). Saat ini teknologi SCSI mulai digantikan dengan Serial Attached SCSI (SAS)

4.  SAS : Serial Attached SCSI
Merupakan interface yang menggabungkan feature SCSI dan Serial ATA. SAS menggunakan port konektor mirip SATA dan transfer rate yang lebih baik.
Beberapa keunggulan SAS dibanding SCSI adalah :
  • SAS memiliki kompaibilitas dengan perangkat - perangkat sebelumnya (backward compatibility) misalnya dengan HDD SATA
  • SAS memiliki domain dan ID khusus yang dinamakan Word Wide Name (WWN) yang bersifat unik dan dapat dikenali lewat network/internet (serupa dengan MAC Address pada LAN Card).
  • SAS bersifat hot plug seperti SATA, dapat dipasang dan dilepas saat komputer masih hidup.

Cari Blog Ini