Pengolahan dan pengawetan pangan telah dimulai dari zaman prasejarah dengan cara memanggang di atas api, pengasapan, perebusan dal lain-lain. Nicloas Appert berhasil mengembangkan proses pembotolan vakum untuk keperluan pasukan tentara Prancis. Teknik ini dikembangkan lebih lanjut menjadi teknologi pengalengan pangan oleh Peter Durand pda tahun 1810. Pada abad ke-19 teknologi pangan modern masih terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan militer.
Pada abad ke-20 terjadi perubahan kebiasaan makan dan tuntunan konsumen di negara maju. Adanya teknologi pengeringan semprot (spray dryer).
Manfaat pengawetan bahan makanan nabati dan hewani :
Mutu bahan pangan terbaik adalah setelah pemanenan/pemotongan. Kondisi tersebut tidak berlangsung lama, hal ini disebabkan dengan kondisi kematangan saat pemanenan. Contoh: susu, ikan dan daging tidak dapat bertahan lama, sementara biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat bertahan lama.
Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan hasil peternakan dan pertanian yang awalnya mudah rusak menjadi produk makanan/minuman yang lebih awet dengan sebisa mungkin tetap memperhatikan sifat fisik (tekstur dan warna) serta zat gizinya. Tujuannya untuk memperpanjang masa simpan dan lebih menarik penampilannya, lebih enak, praktis dan juga lebih aman.
Penyebab kerusakan bahan pangan:
1. Pertambahan dan aktivitas mikroba
2. Aktivitas enzim-enzim dalam suatu bahan pangan
3. Serangga, parasit dan tikus
4. Suhu (pemanasan/pendinginan) yang tidak tepat
5. Kadar air, oksigen (udara, sinar dan jangka waktu penyimpanan).
0 Response to "Mengenal Produk Pengawetan Nabati dan Hewani"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog tentang tugas sekolah ini, silahkan tuliskan komentar