Latest Updates
Showing posts with label Sistem Operasi. Show all posts
Showing posts with label Sistem Operasi. Show all posts

ANALISIS LAYANAN

Layanan pada sistem operasi Linux lebih dikenal dengan nama daemon. Layanan ini dikembangkan untuk memungkinkan sebuah proses berjalan pada latar tanpa perlu interaksi secara langsung dengan user. Kebanyakan daemon dijalankan oleh sistem pada saat awal sistem aktif (startup). Contoh aplikasi Linux yang termasuk ke dalam kategori layanan ini adalah Apache HTTP Server, NGINX HTTP Server, MySQL Database Server, dan Open SSH Server. Layanan merupakan aplikasi yang berbeda dengan aplikasi user. Keberadaannya mampu mendukung sistem agar dapat menjalankan banyak proses dalam satu waktu (multitasking).
ANALISIS LAYANAN


Setiap aplikasi layanan yang ada dijalankan pada saat startup di Linux ditempatkan pada direktori /etc/rc*.d/, dimana * digunakan untuk menunjuk ke runlevel yang telah ditentukan pada saat proses init sistem. Skrip untuk mengubah status dari suatu layanan secara umum ditempatkan di direktori /etc/init.d/. Pengubahan status dari suatu layanan dapat berupa aktivasi dan deaktivasi layanan tersebut. Perintah pengubahan statusnya diberikan berikut ini, yang hanya dapat dijalankan oleh user root.

/etc/init.d/skrip-daemon perintah

Perintah disini dapat berisikan:
- start: mulai menjalankan layanan
- stop: menghentikan layanan
- restart: menghentikan dan menjalankan kembali layanan
- reload: membaca kembali data dan aplikasi layanan
- status: menampilkan status terakhir dari layanan

ANALISIS PROSES

ANALISIS PROSESProses merupakan konsep utama dalam sistem operasi. Konsep ini pertama kali diterapkan pada sistem operasi Multics tahun 60-an. Hampir semua tahapan bagian dalam pengembangan sistem operasi akan selalu berhubungan dengan proses. Terdapat beragam definisi proses. Salah satunya adalah program yang sedang dieksekusi. Proses merupakan unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya dan eksekusinya dikendalikan (dijadwalkan) oleh sistem operasi. Sistem operasi memiliki tugas mengelola semua proses yang berjalan dan mengalokasikan sumber daya ke proses-proses tersebut sesuai aturan (kebijaksanaan) tertentu demi mencapai tujuan baik oleh sistem maupun oleh user.

Selain memiliki definisi diatas, definisi lainnya juga adalah kumpulan perintah yang akan dijalankan oleh sistem operasi. Sebagaimana diketahui bahwa sebuah program dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang isinya adalah kumpulan perintah yang dirangkai sedemikian rupa untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan proses, yakni multiprogramming (multitasking), multiprocessing, dan distributed processing/computing.
ANALISIS PROSES

MULTIPROGRAMMING (MULTITASKING)
Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan kemampuan suatu prosesor dalam menjalankan lebih dari proses. Saat ini hampir semua sistem operasi yang ada telah enerapkan konsep multitasking ini. Ciri dari sistem ini bisa dibaca dari seri prosesornya yang hanya memiliki satu pemroses (single core).

Setiap proses (program) yang dijalankan dapat bersifat:
  • Independen, tidak saling bergantung antara satu proses dengan lainnya.
  • Setiap perintah dari masing-masing proses tersebut dijalankan secara bergantian oleh sistem operasi, atau dengan kata lain sistem operasi hanya dapat menjalankan satu perintah (proses) dalam satu waktu. Pengalihan dari satu proses ke proses lainnya dilakukan dengan menggunakan aturan tertentu dan terjadi sangat cepat. Pengalihan yang sangat cepat inilah yang menimbulkan efek pararel semu (pseudoparalleism), yang dilihat oleh user sebagai kemampuan sistem menjalankan banyak proses pada waktu bersamaan.
MULTIPROCESSING
Istilah ini digunakan untuk menunjuk kemampuan sistem operasi menjalankan banyak proses pada banyak pemroses. Konsep yang sebelumnya hanya diterapkan untuk sistem besar (server mainframe) ini sekarang juga sudah banyak disediakan oleh komputer untuk umum. Sistem operasi Windows mulai dari Windows NT, UNIX/Linux dan turunannya telah mendukung sistem multiprocessing ini.

DISTRIBUTED PROCESSING
Ini merupakan istilah untuk menunjuk kemampuan sistem operasi dalam menjalankan banyak proses pada banyak sistem komputer yang tersebar (terdistribusi) dalam jaringan. Dengan semakin banyaknya data yang diolah saat ini, karena pengguna komputer yang selalu bertambah, memungkinkan sistem ini untuk menjadi tren model komputasi pada masa mendatang. Sistem operasi terdistribusi yang ada saat ini diantaranya adalah AMOEBA dan MACH.

ADMINISTRASI JARAK JAUH

Bagi administrator jaringan administrasi jarak jauh merupakan hal yang umum dilakukan. Dengan ini seorang administrator tidak perlu berada pada lokasi server. Administrasi sistem Linux dapat bermacam-macam diantaranya adalah instalasi aplikasi, update sistem, dan backup data. Di Linux terdapat banyak aplikasi yang memungkinkan user untuk mengakses komputer dari jarak jauh. SSH (Secure Shell) merupakan salah satu protokol akses jarak jauh yang banyak digunakan di Linux. Protokol ini digunakan karena memiliki fitur enkripsi data. Ini penting agar kecil kemungkinan dilakukannya penyadapan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
ADMINISTRASI JARAK JAUH

OpenSSH merupakan salah satu aplikasi yang menerapkan protokol SSH ini. Melalui aplikasi ini akses ke komputer server dapat dilakukan dari komputer lain dalam mode teks. Aplikasi ini terdiri dari dua bagian, aplikasi server dan klien. Aplikasi server merupakan aplikasi yang memberikan akses terhadap terminal suatu sistem komputer kepada user dari komputer yang berbeda. Sedangkan aplikasi klien adalah aplikasi yang digunakan oleh user untuk mengakses terminal jarak jauh ini (server SSH). Secara default aplikasi ini belum terinstal. Selain dapat digunakan untuk mengakses terminal dari jarak jauh. Protokol SSH ini juga dapat
digunakan untuk berkirim file. Sebagai aplikasi kliennya adalah:
  • ssh, program yang dijalankan melalui terminal di Linux
  • putty, program klien SSH yang dapat dijalankan di command prompt dan juga memiliki tampilan GUI.
  • Aplikasi manajemen file yang telah menyertakan protokol SSH untuk dapat mengakses server SSH, seperti Files, Dolphin dan Nautilus di Linux dan WInSCP di Windows.
Berikut ini merupakan contoh aksesnya menggunakan aplikasi Files di Ubuntu.
ADMINISTRASI JARAK JAUH
ADMINISTRASI JARAK JAUH


Selain contoh diatas, berikut ini merupkan tampilan terminal komputer server yang diakses melalui aplikasi klien ssh.
ADMINISTRASI JARAK JAUH

MODE TEKS SISTEM OPERASI

Pada sistem Linux terdapat lebih dari beberapa jenis mode teks, yakni mode teks dari aplikasi terminal ataupun dari aplikasi init. Init merupakan aplikasi utama pada sistem Linux untuk menjalankan berbagai proses yang ada pada saat komputer pertama kali dihidupkan. Untuk bisa memahami lebih jauh tentang bagaimana komputer dihidupkan oleh Linux berikut ini diberikan tahapan-tahapan yang terjadi:
  • Fase BIOS
  • Fase Boot Loader.
  • Fase Kernel
  • Fase Inisialisasi Servis
FASE BIOSPada tahap ini komputer, dalam hal ini CPU, akan menjalankan program yang ada di BIOS terlebih dahulu. Program BIOS ini umumnya tersimpan pada ROM dari komputer. Pada tahap ini BIOS akan melakukan inisialisasi terhadap berbagai perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi. Apabila proses ini berhasil dilalui, BIOS akan mengeksekusi program boot loader.

FASE BOOT LOADERBIOS akan mencari program boot loader yang tersimpan pada hard disk, baik di MBR ataupun pada partisi lainnya yang mengandung program boot loader. Selain itu BIOS juga akan mencari program boot loader pada media lainnya seperti USB flash drive, CD ROM, ataupun media lainnya sesuai konfigurasi urutan booting di BIOS. Setelah mengeksekusi boot loader, tugas selanjutnya diserahkan kepada boot loader untuk mencari dan mengeksekusi program kernel sistem operasi.
MODE TEKS SISTEM OPERASI

FASE KERNEL
Kernel adalah program utama pada sistem operasi yang menyediakan user akses ke berbagai perangkat yang ada dan terhubung ke komputer. Pada fase ini kernel akan melakukan tugasnya berupa eksekusi program driver berbagai perangkat keras yang terhubung, dan terakhir mencari partisi root. Partisi root merupakan partisi utama pada sistem Linux.

Boot loader Linux dapat menjalankan sistem operasi dengan program kernel yang berbeda. Uname adalah program di Linux yang dapat digunakan untuk mengetahui kernel yang sedang digunakan. Format perintahnya adalah sebagai berikut.
uname –a 
Ini merupakan contoh hasil yang ditampilkan dari perintah ini.
MODE TEKS SISTEM OPERASI

Dari gambar terlihat bahwa kernel yang digunakan adalah kernel versi 3.2.51-1.

FASE INISIALISASI SERVIS
Setelah partisi root ditemukan kernel akan menjalankan program init. Melalui program init inilah berbagai servis / layanan yang ada di sistem operasi akan dijalankan hingga terakhir user akan disuguhi tampilan login baik berbasis teks ataupun GUI tergantung pemilihan mode init.

Mode init di Linux dibedakan menjadi 7 macam, yang dikenal dengan istilah run level, yakni:
  • 0, halt. Mode untuk mematikan komputer.
  • 1, single user text mode. Mode teks untuk user root. Mode ini juga dikenal sebagai mode rescue atau troubleshooting. Pada mode ini perbaikan sistem Debian termasuk mengubah password root dapat dilakukan. Selain itu, pada mode ini tidak ada servis / daemon yang aktif. Agar dapat masuk ke mode init ini, tambahkan kata “single” tanpa tanda kutip pada bagian akhir dari perintah kernel di boot loader (LILO atau GRUB).
MODE TEKS SISTEM OPERASI
  • 2-5, full multiuser mode. Dapat digunakan pada mode teks ataupun grafis (GUI).
  • 6, reboot. Init untuk melakukan restart komputer.
Program Linux yang terkait dengan init adalah:
  1. runlevel, untuk mengetahui mode init yang aktif saat ini. Jika hasil dari perintah runlevel adalah N 2, maka N adalah kode untuk menyatakan tidak ada perubahan mode init sejak komputer dihidupkan, sedangkan 2 adalah mode init yang aktif saat ini.
  2. telinit, program ini dapat digunakan untuk berpindah antar mode init.
  3. poweroff, perintah untuk mematikan komputer.
  4. halt, sama seperti poweroff. Pada komputer lama perintah ini tidak menyebabkan komputer mati, hanya sistem operasinya saja.
  5. shutdown, memiliki beberapa paramter untuk mengatur mode shutdown, seperti mematikan komputer (halt) atau restart dalam selang waktu tertentu.
  6. reboot, program untuk merestart komputer.
Kesemua program diatas hanya dapat dijalankan melalui user root. Sehingga untuk dapat menggunakannya melalui terminal harus berpindah dahulu menjadi user root.

SISTEM FILE

Secara definisi sistem file memiliki dua pengertian umum saat ini, yang pertama sistem file sebagai sistem hirarki file pada komputer. Hirarki ini mengatur struktur file-file dan direktoridirektori pada media penyimpan. Sistem Linux memiliki struktur direktori menyerupai pohon, dengan root (/) sebagai yang utama (akarnya) dilanjutkan dengan file, direktori dan subdirektori dibawahnya.

Pengertian yang kedua, sistem file dapat juga diartikan sebagai sistem penyimpanan file pada media penyimpan. Ini mengatur tentang pemformatan media penyimpan / partisi, sehingga dapat digunakan untuk menyimpan file. Bahasan lebih lanjut tentang materi ini dapat dlihat pada materi tentang Format Harddisk.

Jadi pengertian pertama lebih menekankan pada hirarki file sedangkan yang kedua pada jenisnya. Pada pertemuan kali ini pembahasan akan difokuskan pada sistem file sebagai hirarki file pada komputer.

Di Linux sistem path dinyatakan dengan menggunakan tanda / sebagai pemisah antar folder atau file. Contoh: /etc/bind/named.conf. Jadi, simbol / selain digunakan untuk menunjuk direktori tertinggi (root) juga dapat digunakan sebagai pemisah antara hirarki file di Linux.

Linux memiliki aturan sendiri dalam menentukan hirarki direktori yang ada dan telah diatur dalam Filesystem Hierarchy Standard (FHS) yang standarisasinya saat ini dikelola oleh Linux Foundation. FHS ini sekarang telah sampai versi 2.3 yang dirilis tahun 2004 lalu. Dalam dokumen FHS ini telah ditetapkan direktori-direktori yang ada di sistem UNIX dan turunannya. Berikut ini merupakan tabel direktori-direktori yang telah distandarkan untuk digunakan secara bersama-sama.
 
SISTEM FILE

SISTEM FILE

Melihat dari daftar diatas pengelompokkan dapat juga dilakukan dengan melihat fungsinya
sebagai berikut.

Pada sistem Linux semuanya adalah file. Semua perangkat I/O yang dihubungkan ke komputer dikelola oleh Linux seperti file-file lainnya, seperti yang ditunjukkan pada direktori /dev yang berisikan semua file-file tentang perangkat keras yang terhubung ke komputer. Ada juga /proc yang berisikan semua file-file dari proses yang sedang berjalan saat ini. Informasilebih lanjut mengenai hirarki sistem file ini dapat dilihat pada situs http://www.pathname.com/fhs/pub/fhs-2.3.html.

OPERASI FILEPada sistem Linux terdapat dua cara untuk melakukan operasi-operasi yang terkait dengan file ataupun folder, yakni secara GUI dan Teks (CLI).

OPERASI FILE BERBASIS GUISaat ini sudah terdapat banyak aplikasi pengelola file dan folder di Linux. Aplikasi ini dikategorikan sebagai File Manager. Contoh aplikasinya adalah Nautilus, Thunar, Dolphin dan sejenisnya. Operasi file yang dapat dilakukan user diantaranya penggandaan, pemindahan, penggantian nama, penghapusan, pembuatan file/folder baru, dan melihat informasi metaadata dari file/folder melalui window properties.

SISTEM FILE

ADMIN GUI

KOMPUTER KLIEN
Komputer klien merupakan komputer yang berperan sebagai pengakses berbagai layanan yang ada dalam jaringan. Layanan tersebut diberikan oleh komputer atau sumber daya lain yang bertindak sebagai server dalam jaringan. Jadi, secara umum klien adalah pengguna layanan, sedangkan server adalah penyedia layanan. Layanan disini bisa berupa, layanan akses internet, akses file atau lainnya.

ADMIN GUI

Agar dapat menggunakan layanan yang tersedia komputer klien harus terhubung ke jaringan. Terdapat tiga cara koneksi yang dapat dilakukan untuk terhubung ke jaringan, yakni melalui kabel (wired connection), tanpa kabel (wireless/Wi-Fi connection), dan koneksi dial-up.

Koneksi kabel yang dimaksud disini adalah ketika komputer terhubung ke jaringan menggunakan kabel ethernet. Kabel ini menghubungkan jack RJ-45 (dari kartu jaringan kabel [LAN Card]) yang ada di komputer ke perangkat switch atau router yang ada di jaringan.

Koneksi tanpa kabel adalah jenis koneksi yang memanfaatkan perangkat antena radio (dari kartu wireless lan) dalam komputer untuk terhubung ke perangkat jaringan, seperti switch atau router dengan kemampuan wireless. Saat ini fasilitas kartu jaringan wireless lebih banyak disematkan pada perangkat komputer klien yang bersifat bergerak (mobile/portable) seperti laptop, tablet ataupun smartphone dan tidak lagi mengandung LAN Card karena lebih mudah melakukan perpindahan lokasi tanpa perlu membawa kabel tambahan.

Koneksi dialup memanfaatkan perangkat modem internal (bawaan komputer) ataupun eksternal, seperti modem USB, untuk terhubung ke jaringan, khususnya internet. Koneksi jenis ini memanfaatkan jaringan telepon untuk dapat terhubung ke internet. Komputer klien untuk dapat terhubung ke jaringan harus memiliki alamat. Alamat ini dinyatakan dalam protokol IP.

Terdapat dua mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan IP pada komputer.
  1. Secara otomatis, dengan menggunakan layanan penyewaan IP dari server DHCP.
  2. Secara manual, dengan menentukan sendiri alamat IP yang sesuai dengan jaringan yang ingin dimasuki.
Selain memberikan alamat IP, konfigurasi lain yang juga perlu dilakukan adalah penentuan alamat server DNS dan server proxy apabila ingin mengakses internet. Alamat server DNS dan server proxy ini dapat diketahui dengan menghubungi administrator jaringan yang ada di lokasi masing-masing. Apabila di dalam jaringan komputer sudah terdapat layanan penyewaan IP (server DHCP) maka hal ini biasanya tidak lagi perlu dilakukan, karena setiap kali menyewa IP akan diberikan juga alamat DNS dan proxy-nya.


PENGALAMATAN KOMPUTERPengaturan alamat IP pada Gnome dapat dilakukan melalui aplikasi Network Manager pada Menu bar ataupun konfigurasi jaringan pada aplikasi Tatanan Sistem (System Settings).

ADMIN GUI

ADMIN GUI

Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Network Manager ini adalah:
  1. Mengaktifkan atau menonaktifkan koneksi jaringan. Apabila tidak sedang menggunakan jaringan ada baiknya koneksinya dinonaktifkan, agar dapat menghemat penggunaan baterai bagi perangkat komputasi yang menggunakannya.
  2. Mengelola jaringan kabel, seperti memilih jenis pengalamatan apakah menggunakan DHCP ataupun manual.
  3. Mengelola jaringan wireless.
  4. Menentukan proxy yang akan digunakan untuk terhubung ke internet.

Desktop Environment (DE) pada Linux

Hampir semua DE di UNIX/Linux adalah aplikasi yang bersifat open source, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan oleh banyak orang secara bebas. Selain di Linux ada juga DE yang dapat berjalan pada platform yang berbeda. KDE merupakan salah satu DE yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows.

Desktop environment (DE) dalam aplikasinya berfungsi sebagai sistem yang akan memproses interaksi user secara grafis dengan masukkan baik melalui keyboard ataupun mouse. Selain bertugas mengendalikan interaksi-interaksi dengan user, DE juga memiliki banyak fitur lainnya yang terbagi-bagi ke dalam komponen-komponen tersendiri.

Berikut ini merupakan daftar beberapa komponen DE yang dimiliki:
  1. Window manager, aplikasi DE yang bertugas untuk mengelola interaksi terhadap window.
  2. Display manager, aplikasi untuk mengelola resolusi layar, dan dukungan multimonitor.
  3. Taskbar, komponen untuk menampilkan daftar aplikasi yang sedang digunakan oleh user.
  4. Konfigurasi DE, untuk menampilkan semua konfigurasi yang ada pada DE.
  5. Theme manager, aplikasi untuk memodifikasi style (look and feel) pada DE.
  6. Aplikasi pendukung lainnya seperti file manager, text editor, image viewer, audio player, video player dan lainnya.
Berikut ini merupakan tampilan Gnome DE pada Debian.
Desktop environment (DE) pada Linux

Komponen-Komponen DE yang dapat diamati pada Debian dijelaskan sebagai berikut.
Menu Bar
Bagian ini digunakan untuk menampilkan menu dari sistem Gnome. Lokasinya ada di bagian
atas. Menunya terdiri dari:
  1. Aplikasi, berisi daftar aplikasi yang terinstal.
  2. Lokasi, berisi daftar media penyimpan yang dapat diakses oleh user termasuk ketika memasukkan USB Flash Disk akan ditambahkan aksesnya disini dan akses media penyimpn dalam jaringan.
  3. Kalender, menampilkan tanggal dan jam saat ini.
  4. Volume, untuk mengatur volume suara speaker.
  5. Baterai (untuk laptop), memberikan status penggunaan baterai oleh sistem.
  6. Koneksi jaringan, mengatur koneksi jaringan yang ada. Koneksi yang dapat diatur selain jaringan kabel termasuk jaringan nirkabel dan VPN.
  7. Menu user, berisikan menu sistem untuk mematikan komputer, restart, mengunci layar dan lainnya.
Ada banyak ragam aplikasi yang telah disediakan pada saat instalasi Debian seperti pengolah kata (LibreOffice Writer, GEdit), pengolah data (LibreOffice Calc, LibreOffice Base), pengolah presentasi (LibreOffice Impress), pengolah gambar (LibreOffice Draw, GIMP, Inkscape, Shotwell, Evince), browser (Iceweasel), torrent (Transmission BitTorrent Client), komunikasi (Empathy, Evolution) dan lainnya.

Task BarBagian ini berisikan daftar aplikasi yang sedang dijalankan oleh user. Posisinya berada pada bagian bawah. Selain itu pada bagian kanan dari bar ini terdapat komponen Desktop Switching yang memungkinkan user untuk memiliki lebih dari satu lingkungan desktop. Jadi tidak hanya menampilkan daftar aplikasi, namun juga daftar lingkungan desktop yang dapat diakses.

Window manager
Pengelolaan window pada aplikasi disini ditunjukkan melalui keberadaan tombol close, minimize dan maximize pada title bar. Serta menu window yang akan muncul apabila melakukan klik kanan pada title bar. Pada Gnome tombol-tombol tersebut ditempatkan pada bagian kanan dari title bar.

Perpindahan antar window (aplikasi) yang sedang dibuka dapat dilakukan dengan menahan tombol Alt kemudian menekan tombol Tab hingga aplikasi yang akan dituju ditampilkan. Atau untuk berpindah antara lingkungan Desktop yang berbeda dapat menggunakan kombinasi tombol Ctrl + Alt + panah kiri atau kanan.

Gnome memiliki banyak keyboard shortcut dan dapat diakses melalui menu Aplikasi > Perkakas Sistem (System Tools) > Preferensi > Tatanan Sistem (System Settings) > Papan Ketik (Keyboard) > Pintas (Shortcuts).

Konfigurasi DE
Ini berisikan semua konfigurasi yang mungkin dilakukan pada suatu DE. Pada Gnome fitur ini disematkan pada aplikasi Gnome Control Center. Di dalamnya terdapat sejumlah pengaturan konfigurasi untuk personalisasi, perangkat keras dan sistem. Aplikasi ini dapat diakses melalui menu Aplikasi > Perkakas Sistem > Preferensi > Tatanan Sistem.

Mode Teks
Mode teks ini merupakan fitur yang memungkinkan user dapat mengetikkan perintah-perintah operasi. Pada Gnome aplikasi ini dinamakan terminal dan dapat diakses melalui menu Aplikasi > Aksesoris > Terminal atau Root Terminal (untuk menjalankan aplikasi Terminal sebagai root).

Session ManagerIni merupakan fitur Gnome untuk melakukan logout, suspend, restart dan shutdown sistem operasi. Fitur ini dapat diakses pada menu user.
 
Aplikasi Pendukung DE
Gnome memiliki banyak aplikasi pendukung seperti:
- Pengolah kata, seperti gedit dan LibreOffice Writer.
- Pengolah file, seperti Nautilus.
- Media player, seperti Totem Media Player.
- Pengolah gambar, seperti GIMP, Inkscape.
- Pembuka PDF, seperti Evince.
- Dan lainnya.

SISTEM BERBASIS GUI

MODE SISTEM OPERASI
Ada banyak sistem operasi yang dikembangkan saat ini, demikian juga dengan klasifikasinya. Jika dilihat berdasarkan model interaksinya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem operasi mode teks (Command Line Interface; CLI) dan GUI (Graphical User Interface). Mode interaksi teks sistem operasi akan dibahas pada kegiatan belajar berikutnya. Saat ini materi akan difokuskan pada interaksi mode GUI. Ilmu yang mempelajari model interaksi berbasis gui dikenal dengan nama interaksi manusia dan komputer (human-computer interaction) atau desain interaksi (interaction design).

SISTEM BERBASIS GUI
GUI merupakan jenis antarmuka yang memungkinkan user berinteraksi dengan suatu perangkat elektronik melalui gambar-gambar (icon) dan berbagai indikator visual lainnya. Model interaksi ini merupakan pengembangan dari model interaksi berbasis teks yang telah lebih dulu ada. Sistem berbasis GUI banyak ditemukan pada perangkat bergerak (mobile/portable).

Doug Engelbart merupakan orang pertama yang mengembangkan GUI di akhir tahun 1960- an. Proyek GUI dengan nama Augmentation of Human Intellect ini dikerjakan di Augmentation Research Center di SRI International, Menlo Park, California. Aplikasi yang dihasilkan dinamakan oN-Line System (NLS). Aplikasi ini menggunakan mouse sebagai perangkat interaksinya dan sudah mendukung Window.

Sejak saat itu mulai banyak sistem GUI yang dikembangkan, termasuk juga yang akan diterapkan pada sistem operasi. Sistem operasi GUI yang berhasil dikembangkan saat itu diantaranya Apple dengan Macintosh, Microsoft dengan Windows dan UNIX dengan X Window.

SISTEM BERBASIS GUI


Sistem X Window (X11 atau X) pada UNIX pertama kali dipublikasikan pada pertengahan tahun 1980-an. Sejak saat itu ada banyak turunan UNIX termasuk Linux yang mulai menerapkan sistem GUI ini.

Di Linux sendiri sistem X Window ini diturunkan menjadi beragam sistem GUI yang dikenal dengan istilah Desktop Environment (DE). Beberapa sistem desktop environment yang ada di UNIX/Linux diantaranya K Desktop Environment (KDE), GNOME Desktop Environment, Unity Desktop Environment dan XFCE Desktop Environment.

Hampir semua DE di UNIX/Linux adalah aplikasi yang bersifat open source, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan oleh banyak orang secara bebas. Selain di Linux ada juga DE yang dapat berjalan pada platform yang berbeda. KDE merupakan salah satu DE yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows.

Cari Blog Ini