Setelah melakukan instalasi aplikasi ISC DHCP Server, dapat dilanjutkan ke bagian konfigurasi. Apabila belum berhasil pastikan koneksi internet dan perintah yang diketikkan telah sesuai.
Selanjutya, konfigurasi server DHCP pada Debian dapat dilakukan melalui file /etc/dhcp/dhcp.conf. Berikut ini merupakan contoh konfigurasi server DHCP untuk jaringan yang dapat menerima 50 klien dengan rentang alamat IP klien dari 192.168.1.150 hingga 192.168.1.200, menggunakan gateway 192.168.1.254 beserta server DNS 192.168.1.1 dan 192.168.1.2.
# minimal sample /etc/dhcp/dhcpd.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.150 192.168.1.200;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name "domain.tld"; }
option domain-name "domain.tld"; }
Dengan konfigurasi ini, maka dapat dikatakan bahwa minimal lawa waktu penyewaan konfigurasi jaringan oleh klien 600 detik dan maksimal 7200 detik. Apabila waktu ini telah habis, maka klien harus mengirimkan request lagi untuk perpanjangan. Dalam kasus ini juga, alamat gateway dan server DHCP disamakan, yakni
192.168.1.254.
Setiap kali merubah konfigurasi DHCP maka server harus direstart untuk melihat hasilnya. Perintah berikut ini dapat digunakan untuk me-restart server DHCP. /etc/init.d/isc-dhcp-server restart atau service isc-dhcp-server restart
0 Response to "Konfigurasi DHCP Server"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog tentang tugas sekolah ini, silahkan tuliskan komentar