Konfigurasi server DNS terbagi menjadi dua bagian, primer dan sekunder. DNS primer (master) digunakan untuk menunjukkan bahwa server tersebut akan digunakan sebagai server utama untuk pencarian domain yang didaftarkan tersebut. Sedangkan server DNS sekunder (slave) digunakan sebagai server backup untuk DNS Primer, dan isinya akan selalu sama dengan Primer karena ada proses sinkronisasi antar DNS primer dan sekunder.
Konfigurasi DNS server:
- IP Address
Client (Windows) : 192.168.3.2XX/24
XX → Nomor urut siswa
Sebagai contoh dalam tutorial ini
XX adalah 53 Server : 192.168.3.153/24
Client : 192.168.3.253/24
- Domain yang akan dipakai :
subdomain / host : ns, www, mail
Istilah zona dalam konfigurasi DNS digunakan untuk menunjukkan domain yang akan dikelola oleh server DNS tersebut. Apabila server tersebut akan mengelola domain smk.sch.id maka di server DNS tersebut akan ada konfigurasi zona smk.sch.id.
Kaitan antara alamat host (IP) dengan nama domainnya dikenal sebagai DNS Record (rekaman DNS). Rekaman ini dikelompokkan lagi menjadi berikut ini.
- A (IPv4 address), digunakan untuk menunjukkan kaitan antara alamat IPv4 dengan dari suatu komputer dengan nama komputer (host)-nya.
- CNAME (Canonical Name), digunakan untuk menunjukkan alias dari suatu nama komputer.
- MX (Mail Exchange), digunakan untuk menunjuk komputer server yang dijadikan sebagai pusat layanan email di jaringan tersebut.
- NS (Name Server), merupakan server DNS yang akan digunakan untuk menyimpan record ini.
- PTR, mengaitkan antara nama host dengan alamat IP-nya, untuk keperluan pencarian reverse.
- SOA (start of authoririty), dijadikan sebagai server yang merupakan sumber informasi utama terkait sama pendaftaran domain tersebut.
0 Response to "Konfigurasi DNS Server"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog tentang tugas sekolah ini, silahkan tuliskan komentar