- Pengertian Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
- Fungsi Router
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
- Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
1. Routing Static
Routing Static adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara manual. Routing static bersifat statik, tidak berubah-rubah dan diset oleh user/pengguna.
Pada Routing statik
• Router tidak berbagi informasi routing.
• Jumlah gateway terbatas.
• Routing tabel dibuat manual.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian
• Jaringan yang mengkonfigurasi router.
• Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
• Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
Seorang administrator harus mengunakan perintah ip.route scara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.
Keuntungan routing statis :
• Beban kerja router terbilang ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
• Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
• Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
Kerugian routing statis :
• Harus tau semua alamat IP network yang akan di kenalkan atau dituju beserta next hoopnya (jalur yang akan dilewati).
1. Routing Static
Routing Static adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara manual. Routing static bersifat statik, tidak berubah-rubah dan diset oleh user/pengguna.
Pada Routing statik
• Router tidak berbagi informasi routing.
• Jumlah gateway terbatas.
• Routing tabel dibuat manual.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian
• Jaringan yang mengkonfigurasi router.
• Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
• Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
Seorang administrator harus mengunakan perintah ip.route scara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.
Keuntungan routing statis :
• Beban kerja router terbilang ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
• Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
• Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
Kerugian routing statis :
• Harus tau semua alamat IP network yang akan di kenalkan atau dituju beserta next hoopnya (jalur yang akan dilewati).
2. Routing Dynamic
Routing Dynamic adalah routing yang memanfaatkan suatu algoritma sehingga perangkat router dapat menentukan jalur routingnya secara otomatis, dengan cara menjelajah jaringan tersebut dan bertukar informari routing antar router.
Pada Routing dinamik
• Router berbagi informasi routing secara otomatis
• Jumlah gateway sangat banyak.
• Routing tabeel dibuat secara dinamik.
• Membutuhkan protokl routing seperti RIP atau OSPF
Keuntungan routing dinamis :
• hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
• Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
• Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis :
• beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
• kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.
3. Router versus Bridge
BRIDGE
Bridge adalah peralatan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama. Contoh, jaringan yang menggunakan kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.
Karakteristik BRIDGE :
- Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
- Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
- Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
- Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
- Dapat merawat address table.
JENIS BRIDGE :
- Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
- Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
- Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Pada Routing dinamik
• Router berbagi informasi routing secara otomatis
• Jumlah gateway sangat banyak.
• Routing tabeel dibuat secara dinamik.
• Membutuhkan protokl routing seperti RIP atau OSPF
Keuntungan routing dinamis :
• hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
• Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
• Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis :
• beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
• kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.
3. Router versus Bridge
BRIDGE
Bridge adalah peralatan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama. Contoh, jaringan yang menggunakan kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.
Karakteristik BRIDGE :
- Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
- Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
- Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
- Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
- Dapat merawat address table.
JENIS BRIDGE :
- Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
- Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
- Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
- Karakteristik lain dari Router
1. Dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan
2. Dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
3. Dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
4. Dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.
5. Dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
2. Dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
3. Dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
4. Dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.
5. Dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
0 Response to "Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja dan Karakteristik ROUTER"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog tentang tugas sekolah ini, silahkan tuliskan komentar